Jadi dalaman gardan tidak perlu dirubah karena sudah kuat,” jelas Bowo. “Paling hanya beberapa kelistrikan yang dibutuhkan untuk off-road harus disederhanakan, agar mudah perbaikan saat terjadi masalah,” tambahnya.
Salah satu imbas dari penyederhanaan listrik ini adalah pengaktifan low gear. “Range Rover untuk mengatifkan low gear sebenarnya tinggal menggeser stick matic ke arah kiri saat posisi N.
Tapi ini sudah tidak difungsikan, karena modul sudah error. Biar tetap berfungsi, saya buatkan switch khusus agar tetap bisa masuk low gear,” ucap Bowo.
Beranjak ke bagian interior, tampak kenyamanan kabin tetap dipertahankan. Budi sengaja tidak banyak menambahkan ornamen off-road di dalam.
“Kalaupun harus ada perangkat off-road, semua harus tertata rapih biar tidak merusak estetika si mobil,” ucap Budi.
Terlihat jelas banyak perubahan hanya di kabin bagian belakang, karena tambahan cargo barrier dan penambahan freezer.
“Jok bagian belakang kiri sengaja dicabut, dijadikan tempat dudukan kulkas.
Biar bisa bawa minuman dingin dan bahan makanan beku selama off-road,” tutur Budi.
Bagian lantai penumpang sudah dialaskan plat bordes, biar mudah dibersihkan pasca off-road.
“Sekarang off-road sudah tidak kehujanan dan kepanasan lagi deh. Memang tidak salah pilih mobil ini, rasanya off-road kerasa nyaman.
Dan yang paling penting, mesinnya menggunakan V8. Nikmat, he he he,” tutup Budi. Rindra P
Spesifikasi
Mesin : 4.6 HSE, 4.6L V8
Girboks : 4HP22 Otomatis 4 Percepatan
Gardan : OEM P38
Per : OEM Defender 130
Sokbreker : Radflo
Pelek : Terrafirma Anthracite
Ban : Simex Extreme Trekker 35”
Lampu Sorot : LED
Bumper : Custom
Rollcage : Custom
Fridge : Waeco
Winch : Warn 8274 (depan) & Warn 9.5xp (belakang)