JIP - Melibas sungai atau melewati genangan air tinggi, termasuk jalanan banjir, memang menyenangkan bagi pemilik SUV atau jip.
Namun, kerapkali bermain air itu menyisakan masalah pada gardan. Air menyusup masuk ke dalam bonggol, bercampur dengan oli,
dan membubarkan jeroan gardan.
Sebenarnya, pabrikan sudah membuat satu alat, yang sering disebut differential breather, atau axle breather.
Tugasnya, mengeliminir risiko kemasukan air tadi. Celakanya, peranti satu ini sering luput dari perhatian.
Selain ukurannya relatif mungil, posisinya pun di bagian yang jarang terlihat.
Breather ini sebenarnya bertugas mengurangi tekanan udara di dalam gardan. Ketika gardan bekerja, dan komponen didalamnya berputar cepat,
atau menanggung beban berat, maka akan timbul panas. Panas itu akan menimbulkan tekanan tinggi di dalam bonggol gardan,
yang bila mencapai tekanan tertentu, akan dilepas oleh breather tersebut.
Selain itu, di dalam bonggol gardan ada pelumas yang juga berperan sebagai pendingin. Saat selesai bekerja, atau bebannya berkurang,
oli yang panas tersebut secara perlahan akan dingin. “Tanpa breather, akan muncul pengembunan di dalam bonggol gardan,”
imbuh Asep Hale dari Hale 4wd. “Embun di ruang gardan tersebut akan berubah menjadi air dan jika air dan oli bercampur maka lambat laun akan membuat masalah dengan pelumasan.
Akibatnya gigi gigi di dalam gardan akan cepat aus dan rusak,” paparnya.
Breather biasanya terletak pada bagian paling atas bonggol gardan. Fungsinya tak lain adalah melepas uap oli pada saat panas,
dan melepas uap air pada gardan pada saat oli gardan dalam proses pendinginan, sehingga tidak terjadi pengembunan di dalam ruang gardan.
Konstruksi breather asli bawan pabrik cukup sederhana, terdiri atas membran dan valve.
Mekanikal membran dan valve ini merupakan tulang punggung, yakni menjadi akses keluarnya uap oli dari dalam gardan,
dan sebaliknya jika terendam, gardan tidak kemasukan air.
Sayang seiring waktu, kondisi peranti ini sering aus atau malah rusak. Akibatnya uap oli tidak bisa keluar sama sekali.
Atau sebaliknya, posisi valve terbuka, sehingga uap oli tidak bisa keluar, namun air dari luar leluasa masuk ke dalam ruang gardan.
“Di situlah kita sering kecolongan. Karena memang dari pandangan mata susah sekali mendeteksi kondisinya.
Biasanya baru ketahuan pada saat ganti oli gardan, dan warna olinya pun telah menjadi kopi susu,” papar Hale.
Mengatasi hal tersebut, biasanya pengguna jip menempuh cara yang sedikit ekstrim namun cukup ampuh.
“Diganti dengan slang panjang, di mana ujungnya ditempatkan pada daerah yang tinggi sehingga tidak terimbas oleh air,” jelas Hale.
“Lebih sempurna lagi apabila ujung slang tersebut diberi filter, mencegah kotoran masuk melalui bagian tersebut,” imbuhnya.
Namun demikian, walau cukup ampuh mengantipasi masuknya air dan menjadi lubang pelepasan uap panas oli gardan, cara ini sedikit merepotkan.
Terutama penempatan slang tambahannya, apalagi berikut filter. Ruang mesin menjadi tempat favorit penempatannya.
Tak jarang slang pernapasan gardan belakang pun diletakkan juga pada ruang mesin, menggunakan slang yang lebih panjang tentunya.
Musim hujan telah tiba, musim banjir sudah di depan mata. Sebaiknya periksa kondisi breather axle anda, jika rusak ganti dengan slang saja.
Thanks :
Hale 4WD
082-120-277-373