Efek Dari Spooring Dan Balancing Yang Tidak Benar, Bisa Berbahaya

Indra Aditya - Rabu, 20 Desember 2017 | 16:44 WIB

ilustrasi spooring dan balancing mobil (Indra Aditya - )

JIP.CO.ID – Tujuan dari spooring dan balancing adalah menjaga keselarasan roda.

Hal ini tentunya berkaitan dengan kenyamanan dan juga keselamatan berkendara.

Namun, adakah akibat yang timbul akibat spooring dan balancing yang tidak benar?

“Akibat balancing yang tidak benar, kendaraan jadi bergetar, setir goyang-goyang kiri-kanan,” ujar Zulpata Zaenal Senior Evaluator PT Bridgestone Tire Indonesia kepada GridOto.

“Bergetar itu istilahnya shimmy, biasanya terjadi saat mobil melaju pada kecepatan 60-70 km/jam ke atas,” imbuhnya.

Menurut Zulpata, dalam waktu lama hal tersebut dapat merusak komponen lain.

(BACA JUGA: Sebagai Sebuah MINI, Countryman JCW Ternyata Cukup Praktis)

“Bisa menimbulkan kerusakan pada tie rod, bushing-bushing, dan lainnya, sebaiknya lakukan perbaikan tiap 10.000 Km atau lebih cepat lagi,” jelas Zulpata.

“Sedangkan jika tidak melakukan spooring dampaknya, arah kendaraan tidak lurus, kadang condong ke kiri atau ke kanan,” ucap Zulpata.

Selain itu, kendaraan jadi tidak stabil, posisi setir terkadang jadi miring, kerusakan ban di salah satu sisi.

“Biasanya ditandai kerusakan ban di satu sisi, misal di telapak ban bagian luar atau dalam  yang menyebabkan umur pakai ban jadi lebih pendek,” papar Zulpata.

“Untuk itu, lakukan spooring sebaiknya tiap 10.000-20.000 Km atau lebih cepat lagi, sehubungan masih banyak jalan yang bergelombang ataupun berlubang,” kata Zulpata lagi.