JIP.CO.ID - Meski tak setangguh sistem penggerak 4WD ketika di medan buruk, namun karena kepraktisan dan kepintaran sistem All-Wheel Drive (AWD), maka banyak produsen mobil yang akhirnya mengadopsi sistem penggerak ini.
Tujuan utamanya memang bukan pemakaian serius di medan ekstrem off-road, melainkan agar mobil makin sakti traksinya di medan licin seperti jalan basah, salju atau gravel.
Tak heran jika AWD awalnya lebih populer di ajang reli.
Quattro buatan Audi misalnya, yang disebut-sebut sebagai penggerak AWD pintar pertama yang dipasangkan pada mobil reli dan jalan raya.
Pada perkembangannya, sistem penggerak AWD berevolusi menjadi lebih kompleks demi mengakomodasi kebutuhan sebuah mobil pintar.
(BACA JUGA: Jeep AM-7 Levi’s Edition, Reinkarnasi Jeans Belel)
Crossover dan SUV modern misalnya, yang dituntut harus memiliki kenyamanan optimal, baik di jalan aspal hingga ke medan buruk, namun juga praktis dan mudah dioperasikan.
Sehingga, penggerak AWD harus bisa menyesuaikan karakter mobil dengan medan yang dilalui dan keinginan pengemudinya.
Tak pelak, sistem penggerak AWD pun berkembang dan memiliki banyak jenisnya, mulai dari yang konvensional hingga canggih dan bisa dibedakan dari jenis deferensialnya.
Untuk itu, kami akan ulas ragam AWD berdasarkan jenis deferensialnya agar Anda dapat memilih SUV atau crossover apa yang paling sesuai kebutuhan.
Ikuti artikel berikutnya ya...