Apa Beda Sistem Pengapian Distributor dan Distributorless?

Nabiel Giebran El Rizani - Senin, 11 Juni 2018 | 15:40 WIB

Mesin jadi 303,8 hp setelah dimodifikasi (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Dalam sebuah mobil sistem pengapian merupakan salah satu hal yang penting.

Hal itu disebabkan karena ia berfungsi untuk menghasilkan percikan api pada busi yang digunakan dalam proses pembakaran.

Ada dua tipe sistem pengapian mobil saat ini, yaitu menggunakan distributor dan tanpa distributor (Distributorless Ignition System, DLI).

Apa perbedaannya?

Sistem pengapian tipe pertama masih menggunakan distributor untuk membagi tegangan dan mengandalkan kabel busi sebagai perantara.

“Untuk rangkaian distributor, biasanya satu koil untuk 4 busi pada mesin 4 silinder,” jelas Rudi Ganefia, Service Head Toyota Auto 2000 Krida, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.

Sementara sistem pengapian tidak lagi memakai distributor dan kabel busi lagi.

(BACA JUGA: Modifikasi The Koneng, Suzuki Jimny SJ410 1985)

“Kalau distributorless, sudah tidak menggunakan kabel busi, jadi koil berada langsung di atas busi,” terang Rudi.

Atau dengan kata lain dalam sistem pengapian distributorless menggunakan satu koil untuk satu busi.

Sistem pengapian distributorless hadir untuk mengatasi beberapa kelemahan sistem pengapian distributor seperti potensi kerusakan platina dan waktu pengapian yang kurang presisi.

“Pada sistem distributor, biaya perbaikannya lebih murah, tetapi tegangan listrik ke busi tidak maksimal,” lanjut Rudi.

Sistem pengapian distributorless memang lebih presisi dalam memenuhi waktu pengapian dan tegangan listriknya lebih maksimal, tapi biaya perawatan atau perbaikannya lebih mahal dibanding sistem pengapian distributor.