Jip.co.id - Produsen bahan bakar yang ada Di Indonesia sekarang ini menawarkan berbagai pilihan bakar dengan nilai oktan atau Research Octane Number (RON) yang cukup beragam.
Ada yang menggunakan oktan 88, 90, 92, 95, dan 98.
Nah, ada sebagian pemilik mobil yang gemar mencampurkan dua bahan bakar dengan nilai oktan berbeda.
Misalnya bahan bakar oktan 90 dicampur 95.
Apa dampak dari tindakan ini?
(BACA JUGA: Budget Minim Untuk Ganti Ban, Pilih Ban Belakang Atau Depan Dulu?)
“Mencampurkan oktan rendah dengan oktan tinggi akan mempengaruhi zat dalam oktan,” ucap Iwan Abdurahman, Workshop Department Head PT Toyota Astra Motor, Sunter, Jakarta Utara.
Perubahan ini umumnya dapat dideteksi oleh mobil modern yang sudah canggih mesinnya.
“Bisa-bisa indikator bahan bakar menyala yang menandakan adanya malfungsi atau gangguan pada sistem bahan bakarnya,” tambah Iwan sambil tersenyum.
Bahkan bisa saja menyebabkan mesin malah mengalami gejala knocking (detonasi) atau "ngelitik".
Anda juga harus mengetahui setiap produsen memiliki ramuan bahan bakar yang berbeda-beda.
Jenis atau kandungan aditif yang dipakai di masing-masing bahan-bakar pun belum tentu sama.