Jip.co.id - Radiator coolant bisa berubah warna setelah sebentaran dipakai? Ternyata memang bisa! Lantas berbahayakah?
"Sangat bisa terjadi akibat kesalahan aplikasi," tutur Arief Hidayat, founder Wealthy automotive care saat Sales Technical Meeting di Jakbar, beberapa waktu lalu.
Kondisi warna coolant berubah adalah sangat umum terjadi. Bisa terjadi pada radiator coolant merek apa saja.
(BACA JUGA: Wah, Ternyata Gampang Buat Merawat Free-Lock Hub)
Sales force dan mekanik yang baik bisa menjelaskan ke konsumen, apa yang sebenarnya terjadi.
Pada umumnya warna coolant baru yakni hijau terang dan merah terang. Perubahan terjadi menjadi hijau gelap atau merah gelap.
Deteksi pertama, apakah warna coolant yang dituang sama dengan coolant sebelumnya?
Jika berbeda seperti coolant yang lama hijau lantas dituang coolant baru berwarna merah. Maka warna pasti berubah.
Sales force dan mekanik yang baik bisa menjelaskan ke konsumen, apa yang sebenarnya terjadi.
Pada umumnya warna coolant baru yakni hijau terang dan merah terang. Perubahan terjadi menjadi hijau gelap atau merah gelap.
Deteksi pertama, apakah warna coolant yang dituang sama dengan coolant sebelumnya?
Jika berbeda seperti coolant yang lama hijau lantas dituang coolant baru berwarna merah. Maka warna pasti berubah.
Sebutlah 11 liter, maka akan sangat kurang jika menuang coolant baru 1 galon atau 4 liter.
(BACA JUGA: Keseruan Ajang Ketangkasan Off-Road di Cirebon)
Setelah mesin hidup kemudian dijalankan beberapa saat, warna coolant di radiator juga akan berubah lebih keruh.
Nah jika warna coolant berubah, apakah berbahaya? Menurut Arief yang alumni mesin Willesden College, Inggris, perubahan bisa menurunkan performa coolant.
"Misalnya radiator coolant yang baik kadar PH nya netral. Tetapi gara-gara tercampur cairan lain jadi asam atau basa," tambahnya. Sehingga menimbulkan korosif atau titik didih yang rendah.
Saran Arief, mintakan pergantian coolant yang menyeluruh. Sebaiknya pakai yang satu merek dengan warna sama.
Nah jika warna coolant berubah, apakah berbahaya? Menurut Arief yang alumni mesin Willesden College, Inggris, perubahan bisa menurunkan performa coolant.
"Misalnya radiator coolant yang baik kadar PH nya netral. Tetapi gara-gara tercampur cairan lain jadi asam atau basa," tambahnya. Sehingga menimbulkan korosif atau titik didih yang rendah.
Saran Arief, mintakan pergantian coolant yang menyeluruh. Sebaiknya pakai yang satu merek dengan warna sama.