Buat Penyuka Penggerak Roda Belakang, Ini Penyakit Umum Pada Kopel

Nabiel Giebran El Rizani - Rabu, 9 Januari 2019 | 09:00 WIB

Toyota Fortuner handal dalam melahap medan off-road ringan (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Mobil dengan penggerak roda belakang terkenal bandel dan minim kerusakan.

Walau terkenal tangguh membawa beban berat, bukan mustahil mobil RWD (Rear Wheel Drive) bisa alami gangguan.

“Sama saja seperti mobil pada umumnya, kalau enggak pernah dapat perawatan pasti bisa rusak,” kata Muhammad Yadi, Salah satu pemilik Dua Sekawan Motor, bengkel spesialis kopel di Jakarta Barat.

Ia juga berujar, ada penyakit-penyakit umum yang biasa dialami mobil penggerak roda belakang.

(Baca Juga : Cara Lain Obati Rindu Terjun di Lumpur, Main Pakai Off-Road Mini 4WD)

“Kopel yang biasa rusak balancingnya, atau kebanyakan pipanya bengkok karena kepentok dari bawah,” ungkapnya.

Soal kopel atau beberapa komponen pada gerak roda belakang, Yadi menyarankan untuk menggantinya dengan tipe original.

“Soalnya pakai yang kw sebulan bisa rusak lagi, apalagi mobil pikap yang suka ngangkut barang berat. Mending sekalian yang ori,” imbuh Yadi.

Ia juga bercerita, sebetulnya secara umum penyakit pada kopel hanya dua hal.

“Yaitu bunyi dan getar, nah ini biasanya dialami mobil yang sudah tua, di atas 10 tahun,” terangnya.

“Kecuali karena mobil tabrakan, nah ini kalau susah dilurusin mau enggak mau harus ganti,” lanjut Yadi.

 

“Kalau gardan sudah bunyi ‘ngaung’ atau kopel bunyi ‘bletak’, harus lebih waspada karena cross joint bisa copot tiba-tiba. Kalau sudah copot mobil harus diderek,” tambahnya.