Toyota Coba Menegaskan Bahwa C-HR Untuk Segmen Tertentu Saja

Nabiel Giebran El Rizani - Rabu, 16 Januari 2019 | 11:45 WIB

Toyota C-HR (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - C-HR didatangkan Toyota untuk menjawab pasar SUV yang tengah naik trennya.

Hadir April 2018 lalu, C-HR ditawarkan dalam satu varian mesin dengan banderol Rp 488 jutaan sampai Rp 490 jutaan.

Meski demikian, dari data Gaikindo, penjualan C-HR tidak terbilang signifikan.

Sejak ditawarkan hingga November 2018, mobil dengan platform baru TNGA ini terjual 436 unit.

Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy mengungkapkan hasil CH-R jangan dipandang sebagai volume maker.

(Baca Juga : Dapat Ubahan Minimalis, Toyota C-HR Berubah Jadi Lebih Keren)

"Dasarnya begini, kita memiliki beberapa model SUV seperti Rush, Fortuner, C-HR dan Land Cruiser. Untuk main volume model kita lebih banyak ke Rush dan Fortuner," ucap Anton.

Anton menjelaskan, C-HR menyasar konsumen yang lebih selektif alias niche market.

Juga konsumen yang lebih segmented sehingga tidak cocok bila dari penjualan diharapkan sebesar volume maker.

"Harapan kami dengan munculnya C-HR, konsumen tertentu yang ingin tampil bergaya, berbeda bisa mendapatkannya di C-HR. Penjualannya bisa 30-40 unit per bulan," ucap Anton.

Tahun ini, Toyota juga dikabarkan bakal melepas varian baru hybrid untuk SUV mereka ini.

Beberapa unit C-HR hybrid bahkan sudah tersedia di diler Toyota.

Namun, untuk peluncuran resminya, belum ada jawaban.