Deteksi Masalah di Mesin Mobil Dengan Hasil Tes Emisi Gas Buang

Nabiel Giebran El Rizani - Selasa, 18 Juni 2019 | 11:15 WIB

Ilustrasi uji emisi gas buang (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Ada sejumlah parameter pengujian saat melakukan uji emisi yaitu CO, HC, O2, Lambda, dan AFR (Air Fuel Ratio).

Kalau CO tinggi, bisa berarti pembakaran kurang sempurna akibat kurangnya udara dalam campuran dengan bahan bakar.

"Dari cek emisi gas buang kita bisa mengetahui bahan bakar boros atau tidak, kompresi mesin bagus atau tidak, dan pengapian mobil bagus atau tidak," jelas Trikurniawan, Kepala Bengkel Nawilis, Radio Dalam, Jakarta Selatan.

(Baca Juga: Ini Dia SUV Bekas Bermesin Diesel yang Masih Oke Untuk Dibeli)

Sedangkan gas HC menunjukkan bahan bakar yang tidak terbakar.

"Kalau angka HC terlalu tinggi berarti ada busi tidak bagus atau koil yang mati," ungkap Trikurniawan.

"Lalu ada O2 atau oksigen, kalau kadar oksigennya terlalu tinggi pada hasil pembakaran berarti indikasi kebocoran sistem knalpot bocor," terang Trikurniawan.

Sementara Lambda serta AFR bisa dipakai mengukur campuran ideal bahan bakar dan udara.