Jip.co.id - Walaupun rajin dalam melakukan perawatan berkala, bukan berarti semua komponen pada mobil bisa bertahan hingga jadwal perawatan berkala berikutnya.
Seiring pemakaian, ada beberapa komponen yang bisa saja butuh perawatan atau pergantian lebih dulu.
Salah satunya seperti filter udara.
Menurut Suparman selaku Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso, filter udara berguna untuk menyaring udara kotor seperti debu agar tidak masuk ke dalam sistem injeksi, karena itu wajib untuk dipastikan kondisinya.
"Dengan udara yang bersih di ruang pembakaran, makan dampaknya bisa menjaga performa mobil tetap prima. Apabila filter udara yang kotor terus dipakai, maka dampaknya akan merugikan karena bisa menyebabkan beberapa masalah pada mobil," ujar Suparman.
(Baca Juga: Terkenal Tangguh, Daihatsu Taft Tetap Punya Kelemahan)
Masalah yang dihadapi saat filter kotor bisa berupa turunya performa mesin, bahkan berpengaruh pada konsumsi bahan bakar yang menjadi boros.
Untuk itu, baiknya pemilik mobil melakukan pengecekan sendiri kondisi filter udara di saat waktu senggang, jangan hanya mengandalkan ketika waktu perawatan berkala.
Suparman menjelaskan bila sebenarnya tidak ada patokan waktu kapan filter udara harus dibersihkan atau diganti.
Kondisi filter sendiri sangat tergantung pada kondisi jalan yang sering dilalui kendaraan, contoh untuk mobil yang kerap melintasi daerah proyek atau pertambangan, pasti akan mudah kotor dibandingkan mobil yang digunakan dalam kota.
"Dianjurkan setiap 40.000 km mengganti filter baru bagi yang bermesin bensin, sementara untuk yang diesel wajib dilakukan tiap 30.000 km. Namun demikian, dalam kondisi tertentu ada beberapa mobil yang membutuhkan pergantian filter udara lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan, jadi tergantung faktor eksternal atau lingkungan juga," kata Suparman.