Tergoda Pakai Koil Palsu Murah? Bagian Ini Bisa Jadi Korbannya

Nabiel Giebran El Rizani - Selasa, 31 Desember 2019 | 18:30 WIB

Ilustrasi Koil Mobil (Nabiel Giebran El Rizani - )

Jip.co.id - Pemilihan koil untuk mobil sebaiknya jangan sampai asal-asalan.

Fungsi utama koil di mobil yakni menghasilkan energi listrik bertegangan tinggi.

Koil akan menaikkan tegangan listrik dari aki yang hanya sebesar 12 volt menjadi 20 kilo volt melalui proses induksi elektromagnetik.

“Keberadaan koil sangat wajib pada mesin bensin, karena mesin bensin membutuhkan percikkan api dalam proses pembakaran,” beber Taqwa Surya Swasono, Tuner Garden Speed di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

(Baca Juga: Daftar Lokasi Parkir saat Malam Tahun Baru 2020 di Kawasan Bundaran HI)

Karena fungsinya sangat penting, jadi sekali lagi, memilih koil itu nggak boleh sembarangan

Sangat dianjurkan memakai produk orisinal bukan palsu, karena pemakaian koil palsu bisa merusak ECU.

"Di luar banyak yang jual koil murah dengan harga sekitar Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu," ucap Atak, pemilik Atak ECU2000.

"Tapi sebenarnya orang nggak boleh pakai, karena mungkin CDI di dalam koil palsu lebih jelek kualitasnya, jadi bisa merembet ke computer (ECU) ujung-ujungnya," sambungnya.

(Baca Juga: Nostalgia Sama Nissan Patrol, Satpam KTT Non-Blok 1992 di Jakarta)

Atak menjelaskan, kalau ECU rusak, biaya perbaikannya justru akan jauh lebih mahal ketimbang mengganti koil dengan produk orisinal.

Di bengkel miliknya, servis ECU dibanderol sekitar 25 persen sampai 30 persen dari harga ECU baru.

"Untuk mobil Jepang biasanya biaya servis yang dikenakan sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 2 jutaan. Sedangkan untuk mobil Eropa dibanderol mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 3 jutaan," ucapnya.

Menyimak penjelasan itu, mending pakai koil orisinal ketimbang tergoda pakai koil murah tapi akhirnya malah merusak ECU dan biaya yang harus keluar untuk memperbaikinya malah bikin tekor di ongkos.