Jip.co.id - Punya hobi “kotor-kotoran” bareng antara anak dan ayah pasti jadi sesuatu yang sangat berharga buat Ir. Ajat Sudrajat, Msi off-roader asal Subang ini.
Kelas 2 SD, dia sudah penasaran sekali pada mobil off-road, setiap lagi bongkar mobil off-road pasti ikutan nimbrung.
Begitu masuk kelas 5 SD, Mahardhika mulai turun event adventure off-road di Kuningan, Jawa Barat sebagai driver.
Cukup lama Mahardhika berpetualang dengan Jimny Jangkrik LJ80 yang sudah diubah jadi tubular.
Tunggangan barunya pun tetap jatuh dari basis Jimny, makanya bahan yang dipilih adalah Suzuki Jimny Katana lantaran bahannya lebih terjangkau.
Bahan Jimny Katana dibabat habis, semua badan kena potong, hanya tersisa kabin bagian depan dan kap mesin saja, selebihnya sudah dipagari dengan rollcage.
(Baca Juga: Suzuki Jimny Ini Berhasil Untuk Berevolusi Pakai Gaya JDM)
Mengincar tenaga mesin lebih powerfull, untuk sumber tenaga dipilih mesin 2400 cc milik Toyota Camry.
Bagian transmisi mengandalkan milik Toyota BJ40, transfercase sudah dimodifikasi menggunakan dual stick, untuk perpindahan rasio low gear dan 4x4.
Gardan sudah mengadopsi milik Toyota Prado, berhubung bobot tidak terlalu berat dan tidak menggunakan locker, as roda standar masih dipertahankan.
Sedangkan selongsong gardan sudah reinforced agar kokoh jadi tumpuhan suspensi 4 link-arm.
Untuk kebutuhan adventure dan kompetisi, suspensi dirasa sudah cukup memupuni dengan coilover shock lansiran Profender ukuran 10 inci depan dan 12 inci belakang.
Sistem rem dan untuk mengoprasikan PTO mengkombinasikan sistem hand rem mobil dan motor.
Agar PTO Setan yang diandalkan sebagai alat recovery lebih aman digunakan.
Untuk urusan recovery boleh dibilang sedikit edan, karena tidak menggunakan winch elektrik sama sekali.
Winch depan dan belakang menggunakan PTO custom alias PTO Setan.
Posisi snorkel meliuk jauh ke belakang bangku navigator.