Apa Benar Jika Remapping ECU Mobil Diesel, Dapat Merusak Injektor?

Nabiel Giebran El Rizani,Taufan Rizaldy Putra - Selasa, 17 Agustus 2021 | 13:50 WIB

Ilustrasi remap ECU (Nabiel Giebran El Rizani,Taufan Rizaldy Putra - )

Jip.co.id - Untuk meningkatkan performa mesin diesel salah satunya dengan cara remapping ECU.

Bahkan, peningkatan tenaganya cukup signifikan jika dibanding dengan mobil bermesin bensin.

"Untuk mobil bensin, peningkatan tenaga mesinnya mencapai 7% sampai 22% tergantung kondisi mesinnya. Sedangkan untuk mesin diesel, pengingakatan tenaga mesinnya mulai dari 20% sampai 70%," ungkap Asep Rukmaya atau Asep McGyver dari ECU-LAB.

Salah satu parameter yang diubah saat melakukan remap adalah semprotan injektor atau fuel injector duration.

Mungkin beberapa dari Anda yang tertarik untuk melakukan remap bertanya-tanya, apakah hal tersebut dapat berdampak negatif pada injektor itu sendiri?

Baca Juga: Modifikasi Double Cabin, Toyota Hilux Ini Inspirasi Ubahannya Unik Banget!

 

ryan/gridoto.com
Injektor mesin diesel

 

"Kalau kerusakan injektor, penyebab utamanya adalah kualitas bahan bakar yang buruk dan kadar air dalam bahan bakar. Jarang saya menemukan yang disebabkan oleh remap," ungkap Loviess, owner bengkel spesialis injektor Dutama Diesel di Bekasi Utara.

Meski begitu, memang tetap ada risiko kerusakan jika remapping tidak dilakukan oleh tuner professional dan berpengalaman.

"Pada injektor ada yang namanya duty cycle. Jika saat remap duty cycle itu dipaksa melebihi 80%, injektor bisa overheat dan dalam jangka panjang bisa menimbulkan kerusakan," ujar Loviess.

Nah, jika Anda memang tertarik untuk meningkatkan tenaga lewat remap ECU, pastikan hal tersebut dilakukan oleh tuner yang memang mengerti dengan apa yang ia lakukan ya!