Jip.co.id - Chevrolet Captiva adalah salah satu SUV andalan Chevrolet yang dijual di Indonesia.
Namun sampai saat ini, yang masih banyak terlihat di jalan adalah Captiva diesel.
"Captiva diesel terbilang irit konsumsi bahan bakar solarnya dibandingkan yang bensin," ujar Budi.
Untuk yang generasi awal tahun 2008-2011 awal bahkan masih bisa pakai solar biasa, sementara yang generasi kedua alias facelift sudah harus pakai minimal Pertamina Dex.
Baca Juga: Tips Rawat SUV, Akibatnya Mencuci Kondensor AC Pakai Air Bertekanan
Untuk yang mesin diesel, Captiva dibekali mesin 4 silinder berkapasitas 2.000 cc diesel turbo commonrail dan hanya ada bertransmisi otomatis.
Sedangkan yang mesin bensin dibekali mesin 4 silinder 2.400 cc dengan pilihan transmisi manual dan otomatis.
Untuk transmisi otomatisnya, Captiva generasi awal dilengkapi transmisi otomatis 5-speed dan generasi kedua sudah 6-speed AT.
Penyakit khasnya Captiva diesel adalah selang turbo sobek karena usia di Captiva gen 2 facelift.
Baca Juga: Sebelum Pasang Suspension Lift, Coba Perhatikan Hal Ini
"Gejalanya tenaga mesin ngempos dan keluar asap hitam dari knalpot," tukas Budi. Solusinya harus ganti selang turbo baru seharga Rp 3,2 juta orisinal, untuk yang KW Rp 1,5 juta dengan kualitas yang cukup bagus.
Sedangkan Captiva bensin penyakit khas ada di fuse boxnya, "Biasanya gejalanya nongol di AC tiba-tiba mati dan wiper suka hidup sendiri," tambahnya.
"Gejalanya tenaga mesin ngempos dan keluar asap hitam dari knalpot," tukas Budi. Solusinya harus ganti selang turbo baru seharga Rp 3,2 juta orisinal, untuk yang KW Rp 1,5 juta dengan kualitas yang cukup bagus.
Sedangkan Captiva bensin penyakit khas ada di fuse boxnya, "Biasanya gejalanya nongol di AC tiba-tiba mati dan wiper suka hidup sendiri," tambahnya.