Jip.co.id - Toyota Harrier generasi kedua masuk ke Indonesia pada tahun 2003, serta memiliki dua pilihan mesin.
Pertama mesin 2AZ-FE berkapasitas 2.400 cc yang mampu menghasilkan tenaga 161,7 dk pada 5.600 rpm dan torsi sebesar 221 Nm pada 4.000 rpm.
Kedua mesin 1MZ-FE berkapasitas 3.000 cc yang mampu menghasilkan tenaga 218,9 dk pada 4.000 rpm dan torsi sebesar 304 Nm pada 4.000 rpm.
Di antara dua pilihan varian mesin Toyota Harrier tersebut, mana yang lebih layak dipinang?
Pemilik showroom mobil bekas Agung Jaya Motor (AJM), Jans Jusuf, mengatakan Toyota Harrier dengan mesin 2.400 cc menurutnya lebih layak dipinang di tahun ini.
"Untuk perawatan, pajak dan irit baiknya ambil yang 2.400 cc. Kalau yang 3.000 cc itu sudah pakai air suspension lebih mahal dan ringkih," ujar Jusuf.
Hal senada juga diungkapkan Edwin Agustinus, Pemilik bengkel JM Autoworkz dan Anugerah Motor dibilangan Bekasi, Jawa Barat.
"Kalau mau ambil Harrier kami sarankan yang 2.400 cc, konsumsi bahan bakar lebih irit dan perawatan lebih murah dibanding yang 3.000 cc," ungkap Edwin.
Ia pun mencontohkan untuk sparepart kaki-kaki dari Harrier berkubikasi mesin 2.400 cc disebut lebih murah dari tipe 3.000 cc.
Baca Juga: Masih Perlukah Memanaskan Mesin Mobil Sebelum Dipakai Jalan?
"Bicara peremajaan kaki-kaki kalau 2.400 cc itu estimasi Rp 8 juta sampai Rp 10 juta. Kalau yang air suspension mahal, ganti sokbreaker satu set depan saja sekitar Rp 12 juta," sambungnya.
Sekadar informasi, Toyota Harrier generasi kedua yang dijual di Indonesia memiliki sejumlah tipe, mulai dari 2.4 G, 2.4 L Premium, 3.0 L AirS.
Kembaran dari Lexus RX ini dilengkapi sejumlah fitur mewah seperti panoramic roof, kursi elektrik, lampu depan proyektor HID dan transmisi otomatis dengan teknologi super intelligent.
Soal harga, Toyota Harrier generasi kedua kini harga bekasnya sudah berkisar di angka mulai Rp 120 jutaan.