Jip.co.id - Oli mesin yang dipakai untuk mobil diesel dan juga mobil bensin punya spesifikasi yang berbeda.
Mudahnya bisa kita lihat oli mesin bensin punya kode standar SM atau SN dan oli mesin diesel punya kode CJ-4 atau CK-4 dengan disematkan identitas heavy duty.
Kalau menggunakan oli mesin diesel di mobil mesin bensin, apakah akan memicu efek negatif pada mesin mobil?
"Kalau dilihat dari perbedaan spesifikasi oli yang mengacu standar API atau ACEA sebenarnya tidak ada pengaruh signifikan ke daya pelumasan mesin," tutur Alvin Suwarna, Director PTT Oil Indonesia.
Namun menurut Alvin, yang harus diperhatikan adalah oli mesin diesel punya karakter kekentalan yang lebih tinggi daripada oli mesin bensin yang dibedakan dari kode standarnya.
Baca Juga: Efek Buruk yang Terjadi Jika Minyak Rem Mobil Terkontaminasi
"Sejatinya mesin diesel menghasilkan suhu panas lebih tinggi daripada mesin bensin saat bekerja, sehingga perlu peredaman panas dari tingkat kekentalan oli yang lebih tinggi," tekan Alvin.
Jika dipakai di mobil bensin, dikhawatirkan kekentalan oli malah membuat beban kerja mesin semakin berat karena semakin besarnya hambatan dari gerak komponen.
"Selain itu pelumasan oli di dalam mesin jadi kurang maksimal karena tidak bisa bersirkulasi naik ke bagian atas mesin karena oli terlalu kental," sebut Alvin.
Menggunakan oli mesin diesel di mobil bensin juga hanya akan membuat fungsi kadar basa oli dari Total Base Number (TBN) yang tinggi untuk menetralkan kadar asam bahan bakar jadi sia-sia.
"Mesin bensin tidak memerlukan penetralan bahan bakar, malah kalau terlalu basa hasil pembakaran tidak bisa maksimal dan mengurangi tenaga mesin," tutup Alvin.