Jip.co.id - Saat mesin bekerja, oli berperan penting untuk melumasi dan meredam panas saat terjadi gesekan antar komponen internal.
Oli memiliki beberapa spek yang diukur dengan standar SAE (Society of Automotive Engineers) dan pabrikan mobil telah menentukan oli yang dipakai di mobil buatan mereka.
Oli yang dipakai sudah disesuaikan dengan spesifikasi mesin pada mobil.
Anda bisa melihat rekomendasi oli mobil Anda di buku panduan pemilik (manual book).
Apakah aman untuk mengganti oli dengan spesifikasi yang berbeda dengan rekomendasi pabrikan mobil?
(BACA JUGA: Nissan Terra Sudah Indonesia Banget Ternyata, Mau Tau Kenapa?)
"Setiap penggantian oli direkomendasikan nilai SAE-nya disamakan dengan spek pada mesin mobil," buka Kaston, Branch Manager Oli Deltalube.
Jika penggantian oli dengan viskositas yang lebih kental dari rekomendasi pabrikan mobil, maka yang akan terjadi adalah kinerja mesin akan semakin berat.
Selain itu komponen internal pada mesin tidak terlumasi dengan baik karena oli tidak bisa melumasi ke dalam sela-sela mesin yang rapat.
"Sebaliknya juga bila menggunakan oli lebih encer, mesin akan lebih cepat panas dan oli cepat memuai," jelas Kaston.
(BACA JUGA: Fitur Wuling SUV, Mirip Mobil Dengan Harga Rp 500 Jutaan)
Kaston melanjutkan, penggunaan oli yang lebih encer dari rekomendasi pabrikan mobil bisa memperpendek umur komponen internal karena lebih cepat aus karena gesekan berlebih.
Jadi gunakan selalu oli dengan viskositas yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR