Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

JIPEDIA | ROCK BOUNCER, MAINAN ORANG DESA

Jumat, 2 Juni 2017 | 11:59 WIB
No caption
No credit
No caption

JIP - Beberapa edisi lalu, JIP sudah membahas tentang gilangan offroader Finlandia dalam menaklukkan tebing dengan jip bertenaga brutal. Namun seakan “déjà vu”, selang beberapa ribu kilometer, atau persisnya di Amerika, juga memiliki event hill climb offroad yang tidak kalah edannya. Inti permainannya memang mirip, yakni bagaimana caranya menaklukkan tebing berbatu secepat mungkin.

Para yankees ini memang paham betul bagaimana caranya menguras adrenalin ketika jip bertenaga di atas 600 hp ini diajak “memanjat” tebing yang curam dengan cepat. Event ini terkenal dengan nama Rock Bouncer. Istilah bouncer sendiri diambil dari kata “bounce”, yang artinya memantul. Sehingga Rock Bouncer diambil dari gerakan memantul ketika jip yang digunakan peserta berusaha melewati obstacle yang berupa bebatuan atau tebing.

No caption
No credit
No caption
Event ini terkenal dengan nama Rock Bouncer.

Namun, ada perbedaan mendasar antara rock crawling dan rock bouncer. Meski sama-sama bertemu obstacle bebatuan, rock crawling mengandalkan kemampuan jip untuk “merayap” dengan mengadalkan crawling ratio, suspensi melar, serta kepiawaian driver dan navigator dalam menentukan posisi yang pas.

Sementara rock bouncer fokus bagaimana caranya mencapai puncak bukit secepat mungkin. Sehingga, tenaga, momentum dan kecepatan menjadi kunci kemenangan. Tak heran jika kecelakaan atau komponen yang rusak sudah menjadi makanan sehari-hari. Klontang, nabrak pohon atau jatuh dari ketinggian 30 hingga 60 meter justru menjadi hiburan tersendiri.

Bagi para redneck (orang desa yang tinggal di kawasan selatan Amerika), rock bouncer sudah menjadi salah satu hiburan rakyat sejak akhir ’80-an, dengan Southern Rock Racing Series (SRRS) menjadi salah satu penyelenggara terbesarnya. Sejak tahun 2015, SRRS membuka kelas UTV, untuk pertama kali.

No caption
No credit
No caption
Uniknya, para peserta rock bouncer tidak menganggap besutan mereka adalah sebuah mobil atau jip, melainkan selalu menyebutnya dengan sebutan “buggy” atau “Rig”

Uniknya, para peserta dan pecinta rock bouncer tidak menganggap besutan mereka adalah sebuah mobil atau jip, melainkan selalu menyebutnya dengan sebutan “buggy” atau “Rig”. Hal ini dikarenakan jip yang digunakan sudah tak lagi berbentuk sebuah layaknya jip pada umumnya, melainkan sosok tubular dengan ban berukuran super besar dan mesin yang super berisik, dan pastinya… tenaganya super besar!.

Untuk membangun buggy yang kompetitif, tidaklah mudah dan murah. Rata-rata, membutuhkan dana hingga US$ 70.000 atau sekitar Rp 900 jutaan (dengan kurs Rp 13.000). Sementara untuk juara per serinya, mendapatkan hadiah sebesar US$ 10.000 atau sekitar Rp 130 juta.

No caption
No credit
No caption
Untuk membangun buggy yang kompetitif, tidaklah mudah dan murah. Rata-rata, membutuhkan dana hingga US$ 70.000 atau sekitar Rp 900 jutaan

Event rock bouncer umumnya diselenggarakan di kawasan perbukitan di hutan Amerika. Namun banyak kritik lantaran rock bouncer dianggap terlalu merusak alam, sehingga kini kerap diselenggarakan area bekas pertambangan. Uniknya lagi, karena rata-rata peserta datang dari para redneck yang erat dengan alkohol, panitia harus melakukan pemeriksaan peserta sebelum dan sesudah kompetisi, hanya untuk menyakinkan tidak adanya konsumsi alkohol ketika rock bouncer berlangsung.

Lantas, bagaimana dengan spesifikasi buggy yang digunakan untuk rock bouncer? Untuk mempermudah, kami akan menjelaskannya melalui info grafis berikut ini. Mari simak bersama-sama. Pratomo FJ

  1. Sasis

Bagian yang paling vital dari buggy. Sasis menggunakan pipa tubular baja dengan ketebalan bervariasi. Umumnya berdiameter 1,25 hingga 1,3 inci. Desainnya dibuat layaknya sarang laba-laba dengan banyaknya jumlah tubular yang saling melintang, sehingga menjamin kekuatan struktur rangka. Wheelbase umumnya tersedia ukuran 110 hingga 118 inci. Sasis rock bouncer juga didesain agar bisa mengaplikasi suspensi 4 link. Merek seperti Wide Open Design dan Smith Motorsport menjadi salah satu produsen spesialis sasis rock bouncer paling populer.

No caption
No credit
No caption
Sasis menggunakan pipa tubular baja dengan ketebalan bervariasi. Umumnya berdiameter 1,25 hingga 1,3 inci.
  1. Suspensi dan drivetrain

Rock bouncer umumnya menggunakan suspensi tipe 4 link dengan rigid axle. Gardan Dana 60 dan GM 14 bolt full floating menjadi yang paling populer. Coilover dengan nitrogen juga menjadi favorit. Tim Outlaws dan Cameron menjadi yang pertama memperkenalkan independent front suspension, yang langsung mendominasi. Suspensi 4 link juga tersedia pengaturan untuk fitur anti dive dan anti squat, yang bisa disesuaikan tergantung medan dan kecuraman trek yang akan dilalui.

No caption
No credit
No caption
Suspensi tipe 4 link dengan rigid axle
  1. Ban

Berdasarkan regulasi, dimensi minimum untuk penggunaan ban adalah 39 inci. Namun ban ukuran 42 hingga 46 menjadi favorit peserta. Selain itu penggunaan tire ball mulai menjadi tren agar ban tidak mudah terkoyak ketika menerabas tebing bebatuan tajam dengan tekanan rendah. Maklum, kecepatan saat memanjat tebing bisa menyentuh angka 60 km/jam!

No caption
No credit
No caption
Dimensi minimum untuk penggunaan ban adalah 39 inci
  1. Mesin

Mesin V8 berkapasitas besar menjadi favorit karena tenaga dan torsi monsternya. GM LS6 dan LSX serta Ford 502 cu.in paling banyak ditemui. Aplikasi twin turbo, supercharger atau bahkan naturally aspirated sama-sama memiliki penggemar tersendiri. Tenaga berkisar dari 600 hingga 1.200 hp. Transmisi matik 3 percepatan dari Turbo Hydramatic 400 (TH-400) dipilih karena tahan banting. Peletakan mesin bisa di tengah, depan, atau bahkan samping pengemudi untuk mendapatkan distribusi bobot yang ideal. FYI, bobot keseluruhan buggy bisa mencapai 2 ton.

Mesin V8 berkapasitas besar menjadi favorit karena tenaga dan torsi monsternya

Editor : inne

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa