Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Luar Biasa!

Rindra - Selasa, 5 September 2017 | 16:35 WIB
No caption
No credit
No caption
No caption
No credit
No caption
Benar saja, setelah bergerak kita sudah dihadapkan dengan handicap V yang cukup tricky.

Tak terasa, pohon yang tadinya sedikit sudah mulai rimbun mulai menutupi sinar matahari.

Kondisi jalan tampak mulai tertutupi dengan Alang-alang. Artinya, kami sudah sampai di mulut trek sebenarnya,

yaitu di daerah Gunung Mampree. Beberapa V sudah mulai menyambut, tapi karena kondisi trek kering tidak butuh lama melakukan recovery.

“Kita berhenti sebentar, karena jalanan tertutup batang pohon besar dan harus dipotong pakai gergaji mesin.

Dan 100 meter didepannya handicap sudah berat,” ucap Memet lewat radio komunikasi. Berhubung sudah jam makan siang,

ini dimanfaatkan untuk isi tenaga sebelum kerja berat.

No caption
No credit
No caption
Menuju trek berikutnya
No caption
No credit
No caption
Berhubung sudah jam makan siang, ini dimanfaatkan untuk isi tenaga sebelum kerja berat.

 Benar saja, setelah bergerak kita sudah dihadapkan dengan handicap V yang cukup tricky.

“Handicap V ini masuknya belok ke kanan patah dan cukup dalam. Buat mobil panjang seperti saya pasti sulit.

Harus ditahan pakai winch saat turun agar tidak terbalik,” jelas Usman Abdullah, Walikota Langsa yang terdaftar sebagai peserta.

Baru lolos dari handicap tricky tersebut. Trek tidak mengasih nafas peserta cukup lama.

Tanjakan terjal pun kembali menghadang. “Jalan yang seharusnya sudah hilang karena longsor.

Agar bisa lewat, kita buat jalur naik ke atas tebing ini,” ucap Memet.

Jelas sekali, tanjakan yang dilewati ini adalah tebing sekitar 15 meter, dengan sudut kemiringan sekitar 50°.

Begitu tiba di puncak tebing, giliran turun ke bawah. Turunnya justru lebih seram, karena tingginya 30 meter.

Dan saat 15 meter dari dasar, sudut kemiringannya semakin curam, sekitar 70°! “Turunya harus ditahan pakai winch belakang,” terang Memet.

“Turunya harus ditahan pakai winch belakang,” terang Memet

Semakin ke dalam, handicap di Gunung Mampree pun semakin berat. Tanjakan dan turunan securam itu masih ada dua lagi yang harus dilewati peserta.

Permukaan tanah pun sangat tricky, sehingga harus pintar-pintar menentukan titik winching point.

Hebatnya, semua peserta bisa keluar dari trek ekstrem ini tepat waktu. Tidak ada yang terjebak di dalam trek.

Melihat kondisi trek cukup berat untuk di lalui. Dan pada tanggal 19 Juli, semua peserta dapat Finish di pelataran Mapolres kota Pidie.

Sampai ketemu di Aceh Amazing Adventure berikutnya.

Editor : inne

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa