Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kisah Daniel Zebedeus FAD Works, Spesialis Tubular, Rantis Militer Sampai PreRunner

Panji Maulana,Antonius Yuliyanto - Sabtu, 7 Agustus 2021 | 18:30 WIB
Daniel Zebedus mengendarai mobil tubular hasil rancangannya
Dok OTOMOTIF
Daniel Zebedus mengendarai mobil tubular hasil rancangannya

Tahun 2000 ia pindah ke Gading Regensi, Bandung dan membuka bengkel miliknya.

Bengkel tersebut diberi nama FAD Works seperti yang kita kenal sekarang. Di tahun inilah ia pertama kali diliput oleh Majalah JIP dari OTOMOTIF Group.

“Sebelumnya sudah kenal dan dekat dengan teman-teman OTOMOTIF dan masuk di liputan gilas mobil. Tapi kalau benar-benar diliput sendiri ya di Majalah JIP ini,” jelasnya.

Lokasi bengkel di Gading Regensi rupanya tidak lama, karena tahun 2003 ia pindah ke wilayang Padalarang.

Kemudian pindah lagi tahun 2007 ke Sangkuriang, Cimahi sampai saat ini.

Baca Juga: Begini Wujud Jeep Wrangler JK Semi Tubular Spek Kompetisi Off-Road

Ada yang menarik dari nama FAD Works. Penamaan ini bermula ketika dulu ia pernah bikin event off-road di kawasan Awiligar, di daerah Dago Atas, Bandung.

Event tersebut sampai sudah disponsori oleh salah satu perusahaan rokok. Saat ingin mengurus perijinannya, ternyata harus ada namanya agar resmi.

“Karena waktu itu saya bersama teman saya Feri dan Anto, akhirnya diambil masing-masing inisial nama kita saja. FAD, Feri, Anto dan Daniel,” ujarnya.

FAD Works bisa dibilang sebagai bengkel off-road pertama yang melahirkan mobil tubular.

Bahkan menurut Daniel, mobil balap tubular Yuma yang pertama, Toyota Land Cruiser ‘Si Edun’, dibuat olehnya.

‘Si Edun’ Toyota Land Cruiser besutan Yuma yang digarap oleh Daniel tahun 1997
Dok OTOMOTIF
‘Si Edun’ Toyota Land Cruiser besutan Yuma yang digarap oleh Daniel tahun 1997

“Brand saya dengan ciri khas membuat jip tubular. Orang banyak datang ke kita bikin rolling chasis,” jelas Daniel.

Hal ini membuat FAD identik dengan konsep tubular. Idenya adalah, dengan bobot mobil yang semakin ringan performanya akan lebih laju berkat power to weight ratio yang baik.

“Dulu malah pernah dibilang gila segala karena memotong-motong bodi mobil,” aku Daniel.

Dengan bobot lebih ringan, otomatis mobil masih bisa menggunakan komponen standar tanpa harus diganti dengan part heavy duty.

Urusan bawa spare part juga lebih sederhana. Ujungnya barang bawaan jadi lebih ringan.

Editor : Panji Maulana

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa