Jip.co.id - Fiat Chrysler Automobiles (FCA) dan perusahaan Perancis, PSA Group di tahun 2021 yang memegang merek kendaraan Jeep ini telah menyelesaikan investigasi teknisnya terhadap kecelakaan Jeep Grand Cherokee Summit yang terjadi pada bulan Juli 2021 lalu di Jakarta.
Melalui PT DAS Indonesia Motor, Dhani Yahya, COO dari Jeep Indonesia memberikan keterangan resminya, sebagai berikut:
“Tidak ada tanggung jawab manufaktur yang ditemukan dalam insiden ini. Seat belt menjadi sistem penahan keamanan utama dalam kendaraan pada saat kejadian. Area tabrakan/tumbukan utama berada di bagian atas dari area fokus sensor Supplemental Restraint System bekerja, dengan energi benturan yang dihamburkan oleh berbagai struktur lembaran logam," jelas Dhani Yahya.
"Oleh karena itu, laju perlambatan yang diperlukan untuk mengaktifkan air bag system tidak terpenuhi”. Seperti juga yang tertuang dalam buku manual kendaraan Jeep Grand Cherokee tahun 2014 tentang poin yang menjelaskan Airbag Deployment Sensors And Controls," lanjutnya.
Baca Juga: Harga Jeep Grand Cherokee Tahun 2000, SUV Tangguh tapi Tidak Semua Orang Suka
Bahwa hasil investigasi itu tidak mengungkapkan adanya indikasi cacat manufaktur yang menyebabkan dan atau berkontribusi pada insiden yang dialami atas kendaraan tersebut.
“Dengan temuan hasil investigasi teknis yang sudah di umumkan ini, kami harap pertanyaan penyebab insiden ini sudah dapat terjawab, dan sekali lagi kami sangat bersimpati atas insiden yang telah terjadi dan kami siap membantu konsumen untuk memperbaiki kendaraan tersebut hingga selesai,” ujar Dhani melalui pengumuman resmi ini.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR