TERSEDIA 2WD DAN 4WD
Kedua jenis RC off road ini emang mirip-mirip. Tersedia model dengan motor elektrik atau mesin dengan bahan bakar methanol. Namun untuk pemula atau untuk fun, disarankan untuk menggunakan model RC dengan motor elektrik. “Harganya jauh lebih murah dari yang pakai mesin methanol. Selain itu lebih gampang ngopreknya,” tambah Mario.
Selain itu, jenis short course dan buggy punya dua tipe penggerak yakni 2WD dan 4WD. “Kalau harga, tipe 4WD lebih mahal dan part-nya lebih banyak. Tapi kalau dimainin, tipe 2WD handling-nya lebih susah, apalagi kalau dipakai kompetisi,’ terang Bimo. Mereknya ada Traxxas, HPI Racing dan Team Associated SC10. Harganya berkisar antara Rp 8 sampai 10 jutaan untuk tipe elektrik. Sementara untuk tipe dengan motor methanol bisa sampai tembus belasan juta Rupiah. Itu masih base kit lho, alias standar tanpa aksesori.
COLLECTOR ITEM
Nama besar Tamiya enggak hanya terkenal di dunia Mini 4WD, namun juga di dunia RC. Namun, banyak pecinta RC beranggapan, kalau RC Tamiya kurang cocok untuk digunakan kompetisi. ‘Lebih pas untuk have fun atau koleksi, karena kalau nekat dipake kompetisi, konstruksinya enggak kuat dan ketersediaan part aftermarket serta aksesorinya enggak banyak,” wanti Bimo.
Tamiya juga memiliki bermacam model. Pertama adalah Tamiya CC-01 yang memiliki replika menyerupai mobil aslinya, seperti Mitsubishi Pajero SWB generasi kedua, Jeep Wrangler YJ, Toyota FJ40, Ford Bronco hingga Mercedes-Benz Unimog. Kisaran harganya masih di bawah Rp 5 juta.
Selain itu juga ada Tamiya model high lift. Modelnya ada Toyota HiLux dan Tundra serta Ford F-350. Harganya berkisar antara Rp 8-10 juta. Ada juga Tamiya Bruiser. Nah, satu ini bisa dibilang berstatus collector item karena cukup laris di zamannya. “Tamiya Bruiser sudah ada dari awal ’90-an. Jadi buruan sekarang karena mau nostalgia, meski pernah diproduksi ulang,” sahut Bimo. Salah satu model legendarisnya adalah Toyota HiLux. Yang memiliki transmisi manual 3 percepatan yang dioperasikan di radio. Harganya mencapai Rp 15 juta.
Terakhir adalah Tamiya CR01. Nah, model satu ini emang dibuat dengan tampilan ala rock crawling. Tapi, “Meski tampilannya ala rock crawling, enggak bisa dipaksain dan dipakai kompetisi karena gampang rusak,” terang Bimo. Meski enggak bisa dipakai kompetisi, tapi tampilannya sudah ganteng banget dan cocok untuk dimaini secara fun. Harganya sekitar Rp 5 jutaan.
Beda RC off road RTR dan kit
CERMATI SEBELUM MENYESAL
Jenis RC lainnya juga bisa digolongkan dua tipe, RTR dan kit. Kalau RTR, kepanjangan dari Ready to Run alias RC yang bisa langsung dimainin. Tapi, “RC RTR enggak bisa langsung dimainin juga sih, karena kita juga harus beli batere dan charger-nya,” ujar Mario.
Sementara untuk tipe kit, hanya terdapat bodi, sasis, suspensi dan transmisi. Sementara untuk komponen elektrikal seperti radio dan transmitter, ESC hingga servo harus dibeli terpisah. “Kalau yang doyan ngoprek pilih tipe kit. Sementara untuk pemula disarankan pilih yang RTR. Jangan sampai salah, karena bakal nyesel karena part-nya lumayan mahal,” sahut Bimo. Pratomo FJ / Bimo SS
RC off road juga tersedia trek sendiri yang didesain semirip dan sesulit mungkin dengan off road beneran. Tersedia di beberapa tempat di Jakarta dan Bandung.
Meski untuk off road, beberapa produsen RC off road enggak membekali produknya dengan komponen waterproof. Jadi hati-hati dan cari tahu detailnya. Anda juga bisa up-grade dengan part dan aksesori waterproof. Biar awet, setiap abis main selalu dibersihkan dan dikeringkan.
Komponen elektrikal RC rumit banget dan lumayan ringkih. Kalau mau up-grade, cari tahu dulu kegunaan dan karakternya biar enggak cepet rusak dan bikin kantong jebol.
RC off road emang detail dan mirip banget sama off road beneran. Salah satunya adalah pas winching (narik mobil lain), tekniknya mirip dengan winching beneran.
Aksesori RC off road pun dibuat serius dan detail banget. Bahkan ketika kompetisi, Anda tidak bisa asal pasang aksesori karena sangat berpengaruh terhadap karakter handling dan performa RC off road