Utilitas, Manajemen Perjalanan. First Things First

Jumat, 7 Juli 2017 | 17:17 WIB

JIP - Satu hal yang kerap disepelekan saat merencanakan liburan dengan menggunakan mobil ialah rencana perjalanan.

Bukan sekadar menuju lokasi tujuan, namun memperhitungan aspek penting lain selama perjalanan.

Mempersiapkan rencana perjalan­an idealnya harus menjadi pembahasan sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan mobil.

Rencana perjalanan juga menjadi krusial, seperti halnya mempersiapkan kondisi fisik pengemudi dan juga kendaraan.

“Prinsip manajemen perjalanan dengan menggunakan mobil, selain persiapan fisik dan kendaraan, kita juga harus punya yang namanya journey management plan.

Artinya kita harus tahu dimana dan kapan waktu mengisi BBM ataupun saat untuk beristirahat” jelas Bintarto Agung, Managing Director Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).

Manajemen Perjalanan

Untuk menuju lokasi tujuan dengan waktu tempuh di atas 4 jam, kita diwajibkan untuk beristirahat.

Ketentuan maksimum perjalanan dalam satu hari itu maksimal 12 jam.

Dengan waktu istirahat setiap 4 jam sekali, maka setidaknya Anda bisa beristirahat 3 kali dalam perjalanan tersebut.

Membuat rencana perjalanan terkini kita akan tahu kondisi terbaru tempat tujuan.

Tidak hanya memperhatikan kepadatan lalu lintas, namun juga menggali informasi seputar jalur alternatif.

Kita juga bisa memperhitungkan waktu dan jarak perjalanan plus jumlah anggota yang ikut dalam berkendara.

Membawa barang bawaan secukupnya

Poin terakhir mengingatkan kita untuk sadar, bersama siapa kita selama perjalanan.

Perilaku berkendara yang lebih tenang akan timbul ketika penumpang kita anak-anak atau orang lanjut usia.

Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan anggota lain yang juga punya kemampuan mengemudi, utamanya untuk menghemat waktu perjalanan.

1. Jangan lupa membawa GPS atau peta tujuan
Dari GPS atau peta, akan tergambar secara jelan mulai dari rute dan jalur menuju lokasi tujuan.

Jika jalur yang biasa Anda lalui macet, perhatikan petunjuk lalu lintas dan dibantu GPS untuk menemukan jalur alternatif yang lebih lengang.

Oh ya jalur alternatif biasanya lebih memutar, jadi pastikan tangki BBM dalam kondisi yang memadai.

Pastikan mesin dalam keadaan baik sebelum melakukan perjalan jauh

2. Rotasi Pengemudi
Poin utama dalam penggantian posisi pengemudi ialah kelengkapan administrasi.

Pastikan pengemudi pengganti juga memiliki SIM A. Baik istri atau anak Anda yang akan menggantikan Anda mengemudi juga harus punya pengetahun dan kemampuan berkendara yang baik.

Tidak hanya itu, posisi pengemudi pengganti tidak boleh jika sebelumnya jadi navigator. 

Pasalnya ia dipastikan juga sama lelahnya seperti Anda.

Pastikan selalu membawa kotak pertolongan pertama (p3k) / kotak obat. perhatikan juga tanggal kadaluarsanya


3. Stabilitas Kecepatan Mengemudi
Usahakan selama mengemudi Anda berkendara dengan kecepatan konstan atau stabil.

Di dalam kota dalam kondisi lancar bisa 50 km/jam sementara di tol antara 80-90 km/jam.

Tidak hanya akan menghemat waktu perjalanan, tapi juga berimbas pada efisiensi konsumsi BBM.

Pastikan juga membawa toolkit yang lengkap isinya

4. Pelajari Informasi mengenai Jalur dan Jalan Tol Baru
Meski belum pernah melintasi jalan yang baru, pastikan Anda mendapatkan informasi yang cukup mengenai ruas-ruas jalan ataupun jalan tol terbaru.

Contoh utama ialah jalan tol Cipali.

Akses jalan tol in dipastikan akan mempersingkat waktu tempuh Cikopo ke Palimanan.

Roofbox

5. Perhitungan waktu di setiap persinggahan
Berdasarkan rencana perjalanan dan peta lintasan, buatlah perhitungan waktu perjalanan.

Jangan sampai Anda menghabiskan waktu lebih lama pada titik-titik peristirahatan yang sudah ditentukan.

Bila perlu, beri batas waktu pada setiap persinggahan Anda. Pratomo FJ