JIP - Tanpa ada maksud meninggikan atau melakukan diskriminasi pada produk lainnya, namun winch yang ini memiliki arti tersendiri.
Para penggila off-road di seluruh dunia termasuk Indonesia, menganggapnya sebagai winch legendaris yang belum bisa tergantikan pada saat ini.
Walaupun Warn telah melahirkan winch elektrik lainnya dengan kapasitas tarik yang lebih besar, namun tetap saja M8274 ditetapkan sebagai pilihan yang paling dipercaya keunggulannya.
Warn M8274 adalah winch yang diciptakan dengan memadukan kekuatan dan juga kecepatan.
Winch inilah dilengkapi dengan sistem worm gear (gigi cacing) dan dilengkapi pula dengan sistem kopling, sehingga winch ini cukup bisa diandalkan terutama dalam ketahanannya.
“Selain itu 8274 adalah winch yang mudah dimodifikasi menjadi lebih kuat dan kencang,” tutur Fiddoh Muhammad dari bengkel Hobbies, di bilangan Jakarta Selatan ini.
“Winch ini dapat dimodifikasi dengan mengganti motor elektriknya saja dengan yang lebih kuat semisal menggunakan milik Warn 9500XP atau bahkan dengan menggunakan double motor seperti Giggle Pin atau Miyogi,” lanjutnya.
“Sehingga winch ini dipergunakan secara luas, baik dalam sebagai partner dalam pekerjaan maupun off-road ekspedisi dan juga kompetisi,” lanjutnya.
Awal kiprah M8274 terjadi pada tahun 1974. Kehadirannya diperuntukkan sebagai pengganti eksistensi Warn Belleview yang diperkenalkan pada tahun 1959 dan rampung produksinya pada tahun 1973.
Beberapa sumber menyatakan bahwa 8274 merupakan penyempurnaan dari Belleview.
Pada bagian mekanikal dan juga kelistrikan mengalami up grade yang cukup serius, namun secara garis besar 8274 mewarisi struktur, sistem dan bentuk dari Belleview.
Dengan bentuk berdiri dan penempatan winch justru ditempelkan pada dinding braket, menjadikan M8274 sebagai winch produksi masal yang paling mudah dikenali.
Selama masa produksinya M8274 hanya mengalami perubahan minor dan sifatnya kosmetik saja.
Pada tahun 1998, bertepatan dengan ulang tahun Warn ke-50, diperkenalkanlah M8274 M-50 dan namanya pun lantas berganti menjadi M8274 M-50.
Terdapat beberapa perubahan minor antara M8274 dengan pendahulunya.
Hal yang paling signifikan adalah pada tuas penguncinya dan warna bodinya yang berwarna lebih gelap.
Versi ulang tahun Warn ke 60 diperkenalkan pada tahun 2008 dengan nama M8274 M-60.
Tidak seperti M-50 yang dipasarkan secara masal, M-60 merupakan winch edisi terbatas.
Setiap winch diberikan nomer kode khusus, dilengkapi dengan sintetik rope sebagai standarnya.
Kelir abu-abu pun ditanggalkan dan diganti dengan warna hitam. Hal yang paling unik dari M-60 adalah dibungkus dengan kotak kayu.
Makna di balik M8274
Segalanya memiliki arti , begitu pun dengan kodefikasi M8274. Huruf M merupakan penyingkatan dari ‘Model’.
Angka 8 menyatakan bahwa kapasitas tariknya sebesar 8000 Lbs atau di kisaran 3.6 ton.
Angka 2 menjabarkan bahwa perangkat ini memiliki arti ‘two way’ yang artinya dapat dioperasikan untuk menarik dan diulur.
Sementara 74 mengacu pada tahun di mana winch tersebut diperkenalkan.
Sekilas tentang Warn
Warn didirikan pada tahun 1948 oleh Arthur Warn. Perusahaan Amerika ini mengawali kariernya dengan memproduksi locking hub (free-lock hub) untuk kendaraaan jip ex Perang dunia II.
Dengan demikian, di masa pasca perang kendaraan ini dapat dipergunakan untuk jalanan on road secara lebih aman dan ekonomis pemakaian BBMnya.
Bisnis Warn berkembang dan mulai merambah ke bidang winch untuk otomotif yang pada saat itu bukan merupakan barang yang dijual belikan secara bebas dan terbatas pada kendaraan militer ataupun khusus.
Pada tahun 1959, Warn menjadi perusahaan pertama yang memproduksi winch sebagai perangkat rekreasional.
Lahirlah Belleview winch, sebagai winch pertama lansiran Warn dan sekaligus winch pertama yang dijual secara bebas.
Kehadiran Belleview inilah yang menghadirkan revolusi besar dalam dunia off-road baik dalam kompetisi, off-road adventure maupun sebagai perangkat pendukung pekerjaan.
Apa yang ada pada Belleview diturunkan langsung pada M8274. Sehingga tidak salah jika winch ini merupakan keturunan langsung yang membawa DNA dari sang pioneer. Suryo Sudjatmiko