Kisah Abadi Cakram Dan Teromol

Selasa, 15 Agustus 2017 | 17:13 WIB

Kisah Abadi Cakram Dan Teromol

JIP - Berbincang mengenai rem teromol dan cakram seolah menjadi kisah abadi. Kehadiran rem cakram serta merta mengancam reputasi rem teromol yang sebelumnya cukup mendominasi.

Saya pribadi menemui beberapa pengguna jip yang mempertahankan rem teromol, khususnya untuk ban belakang.

Teromol masih menjadi andalan rem belakang pada banyak kendaraan terutama kelas niaga. Dalam kesempatan ini kami akan kembali mengupas tentang keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Rem teromol dapat dikatakan cukup murah jika dibandingkan dengan rem cakram, sehingga dikatakan membuat harga kendaraan menjadi lebih terjangkau.

Teromol merupakan rem dengan sistem kerja tertutup. Di mana semua perangkat mulai dari master rem hingga brake shoe (kampas rem ) berada di dalam drum.

Sementara drum itu sendiri berlaku sebagai media gesek untuk menghentikan laju kendaraan.

“Rem teromol menggunakan sepasang kampas rem berbentuk bulan sabit untuk digesekkan pada drum itu,” terang Dido dari bengkel 1000 pohon Yogyakarta.

Suryo Sudjatmiko
Kisah Abadi Cakram Dan Teromol
Rem teromol memiliki titik kontak pengereman yang besar dan cukup sederhana
Suryo Sudjatmiko
Kisah Abadi Cakram Dan Teromol
Karena sifatnya yang tertutup maka panas tidak akan cepat dilepaskan dan kotoran banyak yang terjebak di dalam teromol.

 “Sistem ini cukup efektif karena memiliki bidang kontak pengereman yang besar dan master rem dioperasikan dengan tekanan oli yang  relatif kecil,” lanjut pria penggila jip ini.

“Sehingga pada kendaraan berukuran mungil dan menggunakan sistem teromol pada keempat remnya tidak diperlukan booster rem,” lanjutnya.

Sifatnya yang tertutup ini memberikan keuntungan tersendiri, sehingga terhindar dari hempasan pasir, debu ataupun lumpur secara langsung.