Hi-Pinoin Axle

Senin, 4 September 2017 | 09:55 WIB

Jenis gardan hi-pinion ini hanya cocok dipergunakan pada gardan depan saja. Sedangkan gardan belakang tetap mengunakan low-pinion.

”Hal ini disebabkan oleh letak gardan belakang, di mana gardan low pinion berputar berlawanan arah dengan hi-pinion,

sehingga asas kerja yang dipergunakan seperti halnya hi-pinion yakni mendorong. Sehingga gardan hi-pinion tidak ideal digunakan pada gardan belakang,” lanjutnya.

Hi-Pinoin Axle
Low Pinoin Axle

Keunggulan lain dari gardan hi-pinion adalah sudut kopel terjaga, tidak terlalu miring.

Crossjoint dan kopel jadi lebih aman karena kemiringannya tidak seekstrim jika dibandingkan dengan low-pinion.

“Karena posisinya di atas, maka sudut kemiringan kopel menjadi lebih kecil dibandingkan dengan jenis low-pinion.

Sehingga saat kaki-kaki kendaraan sedang melakukan artikulasi, sudut kopelnya tidak terlalu ekstrem,” imbuh Dadi.

Gardan hi-pinion direkomendasikan untuk dipergunakan pada bagian depan saja.

Akan tetapi, gardan hi-pinion ini memiliki kekurangan, yakni penggunaan oli gardan yang lebih banyak jika dibandingkan low-pinion.

Tentu pembandingnya dengan gardan setipe seperti halnya Dana 30 yang dipergunakan Jeep, semisal CJ-7 dengan YJ Wrangler.

Kondisi ini disebabkan oleh posisi bonggol pinionnya yang berada di atas.

Kapasitas oli yang lebih banyak tersebut untuk mencukupi kebutuhan pelumasan,” tutup Dadi

Thanks to :

Jeep Craft Unlimited

 Bursa Otomotif Sunter

 Jl. Yos Sudarso no 12 kav 87 & 88

T: (021) 29562782 / 081381641314