Seluruh peserta berhasil menyelesaikan track CR dengan cepat tanpa kendala yang cukup berarti.
“Sungguh disayangkan hujan tidak mengguyur kota Subang hehe.., padahal waktu survey kami membutuhkan waktu kurang lebih
1 hari untuk menyelesaikan track CR dengan kondisi track basah.” Tambah Momo.
Setelah semua peserta berhasil menyelesaikan track CR. Tiap peserta diwajibkan mengikuti salah satu pilihan track SCS.
Untuk pembagian kelasnya dibagi menjadi tiga kelas yaitu upper, under dan kelas 1.000CC. Tersedia 3 pilihan SCS (1,2,3),
dan SCS 3 lah yang paling banyak menguras tenaga peserta untuk menggunakan winchnya.
Untuk SCS 1 dan 2, peserta dikasih kesempatan buat injak pedal gas. Walaupun ada salah satu tikungan patah dengan permukaan yang sangat miring.
“Wah kalau ini sih makanan buat tubular, peserta yang masih pakai bodi bakal penyok-penyok,” celetuk Ody yang menggunakan Isuzu Trooper custom.
Seperti yang dibilang, SCS 3 paling banyak menguras tenaga. Handicap di SCS ini sangat variatif dan menantang.
“Yang paling tricky saat turun kesungai, permukaannya terjal. Kalau salah turun mobil bisa nyungsep,
dan yang pasti susah untuk recovery karena sling atau winch terendam di air dan lumpur,” ucap Hendrik peserta dari Subang yang menggunakan tubular.
Dan hasilnya pun sudah jelas, perebut waktu tercepat di SCS tentu sebagian peserta yang pakai tubular.
Tubular bermesin 2JZ-GTE dikendarai Nurcahyo dan co-driver Atok dari tim Sukabumi Offroad berhasil
menjadi juara umum dengan total nilai 454, dan berhak membawa pulang satu unit mobil Daihatsu Ayla.
Tidak hanya hadiah bagi para pemenang saja, panitia juga menyiapkan doorprize berbagai macam aksesori off-road
sampai satu unit sepeda motor. Dan tidak lupa juga panita menyuguhkan hiburan tari dan music mulai dari dangdut sampai rock pada acara penutupan. Aaron Tobias