JIP.CO.ID – Penting mengetahui cara mengemudikan mobil dengan penggerak roda belakang atau rear wheel drive (RWD).
Perpaduan mesin depan dengan gerak roda belakang unggul soal kemampuan daya dorongnya.
Ia juga mampu memberikan traksi baik saat kendaraan dimuati beban berat.
“Radius putar mobil RWD bisa lebih patah karena arah roda depan tidak dibatasi oleh drive shaft di depan. kerja power steering pada mobil RWD umumnya lebih enteng,” terang Usman Adhie, Praktisi dan Pengamat Otomotif.
Karakter lain dari mobil RWD adalah kecenderungan oversteer saat menikung.
(BACA JUGA: MINI Siapkan Mobil Untuk Ajang Rali Dakar 2018)
Oversteer adalah gejala buritan mobil bergeser ke arah luar tikungan.
Penurunan kecepatan (engine brake, pengereman) membuat distribusi bobot kendaraan akan berpindah ke roda depan.
Efeknya, roda belakang sebagai penggerak akan mudah kehilangan traksi dan buritan pun bergeser.
“Jadi kalau hendak belok tajam pakai mobil RWD itu harus smooth caranya dan saat akselerasinya pun diatur,” lanjut Gembleh, sapaan akrabnya.
Selain mengangkat pedal gas atau mengurangi kecepatan, bila mobil RWD mengalami oversteer, maka pengemudi wajib melakukan counter-steering.
(BACA JUGA: Mercedes-Benz Jelajahi Dua Kutub Bumi Dalam Satu Rangkaian Perjalanan)
Counter-steering adalah memutar arah setir berlawanan dengan arah tikungan.
Jadi bila mobil RWD belok kiri dan mengalami oversteer, maka setir diputar ke arah kanan.