Disaat Mobil Sudah ‘Ngebul’, Siap-siap Menguras Kantong

Indra Aditya - Selasa, 28 November 2017 | 18:20 WIB

Asap Knalpot Ngebul (Indra Aditya - )

JIP.CO.ID – Mobil anda mulai mengeluarkan asap putih berbau sangit saat mesin dinyalakan, siap-siap merogoh kocek lebih dalam untuk memperbaikinya.

Sebab, inilah ”penyakit” yang terbilang cukup menguras kantong.

Rusdi Sopiandi, pemilik bengkel Fendryss di bilangan Pondok Kelapa Raya, Jakarta Timur, mengatakan bahwa kepulan asap putih bisa muncul pada mobil-mobil berusia di atas tujuh tahun atau lebih.

”Karena usia, bukan karena perawatan dan lainnya,” ujar Rusdi kepada Otomania, belum lama ini.

Gejala yang terjadi tak hanya kepulan asap putih (dari yang tipis yang tebal), tetapi ada beberapa hal lain.

(BACA JUGA: Mobil Ini Kena Sunat! Biar Enak Diajak Off-road)

Misalnya, terdengar suara knocking atau ”ngelitik”, lalu getaran mesin agak berlebih.

Tanda-tanda lain, suhu mesin lebih cepat panas, dilihat dari jarum temperatur atau hawa panas di balik kap.

”Paling ekstrem, oli mesin cepat habis. Saat dicek, bisa seminggu sekali nambah. Atau saat ganti oli, volume sisa berkurang banyak,” ucap Rusdi juga menjabat sebagai Manajer Mekanik Misterbrum.id itu.

Jika memang gejala ini sudah muncul, ada beberapa kemungkinan penyebab.

Berikut rinciannya:
1. Seal valve sudah getas. Inilah pencegah oli masuk ke ruang bakar. Saat komponen ini sudah tak lagi elastis, kemungkinan pelumas masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar sangat tinggi.
2. Ring piston dan bore silinder aus. Langkah selanjutnya tidak ada lagi, silinder harus di-over size plus mengganti piston dengan yang baru.
3. PCV Valve rusak. Peranti ini bertugas menghisap uap panas dari mesin ke intake manifold. Kalau rusak, upa oli terhisap intake manifold yang menyebabkan asap putih.

(BACA JUGA: Sensasi Memiliki Kendaraan Langka Jadi Kepuasan Tersendiri)

Semua komponen itu berada di dalam blok mesin.

Artinya, saat gejala ngebul asap putih terjadi, pemilik mobil harus melakukan ”turun mesin”, membongkar semua part-part tersebut dan menggantinya.

”Cukup mahal, biayanya bisa mencapai Rp 5-7 jutaan,” ucap Rusdi.