SUV Masih Pakai Power Steering Hidraulis, Ini 3 Masalah Yang Mengintai

Indra Aditya - Kamis, 7 Desember 2017 | 16:57 WIB

Power steering mobil (Indra Aditya - )

JIP.CO.ID – Mobil lawas pada umumnya menggunakan power steering hidraulis.

Power steering hidraulis masih mengandalkan cairan yang dipompa, untuk menghasilkan tekanan pada rumah setir.

“Pompa bekerja digerakkan atau diputar oleh mesin melalui fan belt, dimana masalah yang sering terjadi adalah kebocoran karena seal pada rumah setir sudah aus,” tutur Edo Mekanik CPM Motor di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.

Menurut Edo ada beberapa hal yang menyebabkan kerusakan pada power steering hidraulis.

(BACA JUGA: Double Cabin Gampang Digunakan Di Trek Off-road, Ini Daftar Fiturnya)

Kebocoran Di Slang Atau Rack Steer

Umumnya, umur komponen bisa sampai di atas 5 tahun atau jarak tempuh 100.000 Km.

Masalah yang sering terjadi, kebocoran di slang atau di rack steer.

Tanda-tandanya, saat setir diputar muncul suara mendengung.

Untuk kondisi darurat, pemilik mobil harus menambahkan cairan power steering, tapi sebaiknya kalau itu terjadi sil segera diganti.

(BACA JUGA: Ada 4 Pilihan Modifikasi Toyota Fortuner, Anda Mau Yang Mana?)

Karet Boot Rack Steer Aus

Kerusakan terjadi saat melintas jalan berlubang, atau karena usia, karet bisa pecah atau retak.

Jika dibiarkan, air, debu dan kotoran akan masuk ke as setir dan menyebabkan karat.

Indikasi as setir kotor dan berkarat, saat diputar berbunyi serta setir terasa berat.

(BACA JUGA: Tips Membersihkan Bagian Lubang Pengisian BBM Di Mobil)

Salah Isi Cairan

Banyak pemilik mobil yang salah kaprah, ketika terjadi kebocoran mengisi cairan power steering dengan cairan rem atau kopling.

Sebab masing-masing cairan, memilik sifat yang berbeda-beda.

Meski demikian, dalam kondisi darurat hal tersebut boleh saja dilakukan, asal setelah menemukan bengkel segera diganti dengan cairan khusus power steering.