JIP.CO.ID – ECU adalah otak mengatur kinerja module yang ada di mobil.
“Untuk letaknya, kebanyakan ECU berada di dalam kabin tepatnya di dalam dasbor sebelah kiri,” ujar Iwan Abdurrahman Workshop Dept Head Toyota Astra Motor Sunter, Jakarta Utara.
“Tapi ada juga ECU yang terletak di ruang mesin, sementara untuk control module posisinya terpisah sesuai keberadaan komponen mekanis,” imbuh Iwan.
Berikut macam-macam control module yang terhubung dengan ECU (Electronic Control Unit).
- ECM (Engine Control Module)
Merupakan module yang khusus mengatur kinerja mesin.
(BACA JUGA: Masalah Yang Biasa Terjadi Pada Footstep Di Mobil SUV)
Dari mulai proses starting, penyalaan busi, injeksi bahan bakar, hingga proses cooling.
- PCM (Powertrain Control Module)
Module yang khusus mengatur kinerja sistem powertrain mobil.
Biasanya module ini akan memastikan aliran tenaga dari mesin sampai ke roda dengan efisien.
Dan module ini hanya ada pada beberapa mobil saja.
- BCM (Body Control Module)
Merupakan module yang khusus mengatur kinerja kelistrikan body.
(BACA JUGA: Range Rover Rasa Pesawat Jet Pribadi)
Misalnya, seperti lampu, wiper otomatis/manual, dan sistem hiburan di dasbor.
- TCM (Transmission Control Module)
Module ini hanya ada pada mobil bertransmisi otimatis.
Fungsinya jelas untuk mengatur perpindahan dan momen transmisi sesuai RPM mesin dan kondisi pengemudian.
- ABS Control Module
Module yang diletakan pada mobil berteknologi rem ABS.
Fungsinya mengatur sistem pengereman untuk mencegah roda terkunci atau slip.
(BACA JUGA: Masih Relevan Enggak Ya? Memanaskan Mobil Di Pagi Hari)
Module ini juga berperan dalam beberapa sistem keselamatan, seperti Elektronic Stability System dan Hill Start Assist.
- HVAC Control Module
Merupakan module yang ditemui pada mobil dengan sistem AC otomatis.
Module ini memungkinkan pengendalian AC secara otomatis, sesuai atmosfir di dalam dan di luar kabin.
- Airbag Control Module
Airbag adalah suatu sistem keselamatan pasif di mobil ketika terjadi benturan.
Nah, Airbag Control Module bertugas mengembangkan kantung udara, saat terjadi tabrakan.
Tujuannya untuk meminimalisir risiko cidera yang dialami oleh penumpang.