Cara Kerja Hi-Pinoin Axle

Indra Aditya - Kamis, 28 Desember 2017 | 18:31 WIB

Hi-pinion pada kendaraan 4x4 banyak dijumpai, terutama yang pakai gardan solid axle (Indra Aditya - )

JIP.CO.ID – Menurut teori, dibandingkan menarik, mendorong suatu barang akan lebih ringan dengan bobot yang sama.

Untuk dunia otomotif, teori ini kemudian menjadi asas dalam penggunaan gardan depan hi-pinion.

Dan pada saat ini penggunaan gardan hi-pinion pada kendaraan 4x4 semakin banyak dijumpai, terutama pada kendaraan dengan gardan solid axle.

Mengapa hal ini seolah menjadi acuan baru bagi pabrikan kendaraan bermotor dewasa ini? Semua itu tak lain bersumber pada asas tarik ataupun dorong tadi.

“Pada gardan hi-pinion, gerak crown gear pada saat memilin roda menuju ke arah depan. Prinsip ini sama dengan melakukan gerakan mendorong,” terang Dady Tiasono dari Jeep Craft Unlimited.

“Dengan melakukan gerakan mendorong ini, maka kondisi jeroan gardan ataupun as roda menjadi lebih ringan untuk digerakkan,” jelas pembesut JK Wrangler ini.

(BACA JUGA: Mangatasi Overheat Pada Suzuki Jimny Katana)

Mendorong lebih ringan dari pada menarik

Jenis gardan hi-pinion ini hanya cocok dipergunakan pada gardan depan saja. Sedangkan gardan belakang tetap mengunakan low-pinion.

”Hal ini disebabkan oleh letak gardan belakang, di mana gardan low pinion berputar berlawanan arah dengan hi-pinion, sehingga asas kerja yang dipergunakan seperti halnya hi-pinion yakni mendorong. Sehingga gardan hi-pinion tidak ideal digunakan pada gardan belakang,” lanjutnya.