Membangkitkan Hummer H-1 Dari Kubur

Indra Aditya - Senin, 22 Januari 2018 | 18:39 WIB

Di mata saya, Humvee merupakan selebriti dunia militer (Indra Aditya - )

Sesungguhnya Humvee satu ini merupakan versi military lawas, yang dipersenjatai mesin V-8 diesel lansiran Detroit Diesel.

Suatu keberuntungan bahwa Tanto mendapatkan mesin V-8 turbo diesel 6.5 liter yang digunakan pada versi militer generasi lebih anyar.

Mesin yang mampu menggelontorkan daya hingga 205 hp ini juga sempat digunakan Hummer H1 sebelum digantikan mesin 6.6 L V8 Turbo Diesel yang jadi andalan Hummer H1 Alpha.

Luar biasa lapang untuk ukuran sebuah jip, dan terkesan sangat sederhana.

Ruang kabin seakan terpisah oleh dek yang memanjang tersambung sejajar dengan lantai bak di belakangnya.

(BACA JUGA: Toyota Harrier Diberi Empat Lubang Knalpot, Jadi Lebih Seksi)

Mesin V-8 turbo diesel 6.5 liter

Perlu dimaklumi bahwa Humvee dirancang sebagai kendaraan serbaguna yang mampu bermetamorfosa dengan berbagai tugas kemiliteran.

Gardan berbasis AMC 20 disematkan di depan dan belakang.

Gardan ini pernah menghuni buritan CJ-7, hanya bagian bongolnya saja yang digunakan Humvee.

Gardan ini kemudian dihubungkan dengan gear reduksi portal pada masing-masing ujung roda.

Satu keunikan pada remnya, keempat cakram diletakkan pada pangkal as roda bagian atas, yang berdekatan dengan bonggol gardan.

(BACA JUGA: Toyota Harrier Diberi Empat Lubang Knalpot, Jadi Lebih Seksi)

Ban Good Year Wrangler RT II berdiameter 37 military membalut pelek heavy duty bawaan asli kendaraan.

Teknologi ban run flat alias anti kempes menjadi standarnya.

Teknologi ini mengaplikasikan bantalan karet pada bagian dalam ban.

Sewaktu-waktu ban bocor, maka bantalan inilah yang menjaga jika ban bocor karena tertembak ataupun pecah.

Teknologi ini memungkinkan kendaraan ini masih dapat dioperasikan dengan normal sejauh 60 mil dengan kecepatan 30 mil per jam, meski ban bocor.