JIP.CO.ID - I Wayan Siu Kumara seperti tak pernah kehabisan ide memodifikasi double cabin.
Kesibukan sehari-harinya menjalankan WBar Custom-nya di daerah Rempoa, Ciputat, membuat Wayan harus mencari refreshment alias penyegaran.
Berbekal literatur majalah-majalah luar negeri, khususnya Australia, ia menemukan ide baru.
"Di Aussie, mobil d-cab banyak yang dibuatkan boks custom untuk menggantikan bak belakang, umumnya fungsinya sebagai tool kit. Atau bisa juga untuk bawa cooler atau kulkas malah untuk camping,” ucap Wayan.
Salah satu produk pembuat boks aluminium untuk double cabin adalah Norweld yang memproduksi boks kanopi aluminium pengganti bak d-cab untuk membawa peralatan dan perlengkapan kemping saat overland.
(BACA JUGA: Kode Warna Pada Sekring, Biar Enggak Gaptek)
“Nah, di sini kita coba bikin beda fungsinya," tutur ayah satu anak ini.
Di Australia, mereka tidur di roof top tent (tenda di atas atap) yang dipasang lagi sebagai tambahan, di atas kanopi atau boks aluminium pengganti bak d-cab.
Oleh Wayan fungsi boks ini diubah jadi kompartemen untuk istirahat atau tidur,
"Jadi enggak usah pakai roof top tent lagi," bilangnya. Berukuran 1,8 m x 1,8 m x 1,8 m (P x L x T) boks ini ideal.
Siapa sangka kalau boks di mobil Wayan ini adalah ruang tidur, karena dilihat dari luar pasti orang mengira ini adalah boks tempat perlengkapan kemping dan penunjang lainnya.
(BACA JUGA: Pada Pagi Hari Mobil Susah Di-Starter, Ini Biang Keladinya)
Bak asli dipensiunkan dan diganti dengan bak flat deck yang lantainya rata.
Wayan mengadopsi bak flat deck Tata single cab yang disesuaikan ukurannya.
"Bisa pakai flat deck GranMax atau Mega Carry juga," ujar Wayan.
Menurut kalkulasi Wayan, lebih murah menggunakan flat deck dari mobil lain ketimbang bikin,
"Selain lebih mahal juga lebih lama waktu pembuatannya," jelasnya.
(BACA JUGA: Denger Musik Makin Oke, Diskon 56% Subwoofer Active Di Otobursa.com)
Boksnya dibuat dari alumunium dengan rangka besi hollow 'banci' supaya tidak terlalu berat.
Wayan juga membuat kaca dan kunci khusus agar lebih aman.
Konstruksi box ini cukup aman dan nyaman ketika digunakan untuk beristirahat.
Biaya bikinnya berapa? "Sekitar Rp 50 sampai Rp 70 jutaan," ujar Wayan.
Berbeda dengan di Australia, Wayan malah membuat boks ini jadi tempat untuk tidur ketika kemping atau off-road bersama teman-teman atau keluarga.
(BACA JUGA: Nissan Juke Gaya Eropa, Bikin Deg-degan Honda HR-V)
"Kasurnya kita buat sendiri berikut pengaman di sisi luar biar enggak jatuh ketika tidur," jelas pemukim di BSD ini. Kreatif!
Agar kuat menopang boks ini, maka suspensi perlu diperkuat.
Pedders Lift kit suspension langsung dipasang,
"Jadi lebih tinggi dan lebih kuat menopang boks ini," ujar Wayan.
Sementara untuk pelek masih bawaan mobil dengan ban BF Goodrich.
(BACA JUGA: Referensi Modif Ala Rally Look Buat Suzuki Ignis Baru)
Selebihnya ditambah aksesori buatan Wayan, mulai dari bumper depan berikut winch dan spot light juga antena Aussie, sidebar dan siderail, roofrack dan LED bar, sampai towbar semuanya buatan WBar Customs. Mantap!
Wayan juga mengecat ulang mobilnya dengan warna matte white, "Lebih gampang ngerawatnya dan ngebersihinnya," bilang penyuka TLC 80 series ini.
Sekilas dilihat seperti stiker, ternyata dicat.
Meski hobinya off-road, Wayan tetap ingin mobilnya nyaman ketika harus berpergian jarak jauh.
Jadi seluruh jok dilapis dengan bahan kulit sintetis berikut penambahan audio.
(BACA JUGA: Dalam Merawat Turbo Di Mesin Diesel Modern, Kuncinya Ada Di Oli)
"Boleh dong off-road yang nyaman! Hahaha," gelaknya.
"Gue enggak perlu repot buka tutup roof top tent. Buka pintu boksnya, masuk lalu tidur! Hahaha......," gelak Wayan.
Boleh juga idenya ya...bisa jadi trend dan inspirasi baru juga nih!