Tidak Ada Batasan Antara Seorang Pria Dengan Sebuah Landy (Part #1)

Indra Aditya - Senin, 12 Februari 2018 | 20:28 WIB

From Jerman with Landy (Indra Aditya - )

JIP.CO.ID - Berani dan yakin, menurut saya dua kata tersebut pantas untuk menggambarkan sosok berusia 36 tahun ini.

Yaps, pria ini overland dari Jerman sampai Indonesia, keinginannya menjelajah dunia begitu besar.

Tungganannya pun tak ingin salah pilih, pasalnya sosok berkulit putih ini cukup kritis akan segala sesuatu.

Pilihan itu jatuh pada Defender 110 300Tdi.

(BACA JUGA: Mazda CX-5 Custom Style, Diberi Monitor Tambahan)

Mesin standar sudah cukup mumpuni

Namun siapa sangka pria bernama lengkap Martin Rienesl yang tengah menempuh perjalanannya sejauh 90.000 Km ini melakukannya seorang diri.

Sebelum ke topik utama saya punya pertanyaan menggelitik, mengapa dia memilih Defender sebagai kendaraan overland?

Bagi Martin Land Rover merupakan kendaraan yang berukuran besar namun justru ia memaknainya secara antonim, Kleiner bahasa Jerman secara umum diartikan 'the small one'.

(BACA JUGA: Ternyata Begini Rasanya Nyetir Ranpur P6 ATAV Yang Ditumpangi Jokowi)

Gardan OEM

Ia mengaku Defender adalah kendaraan yang paling mudah dioprek oleh penggunanya.

"Ketika kita tahu selanya dimana, kita nggak perlu kuatir kemana pun kita pergi. Kalau ada kerusakan kecil selama dijalan, saya sendiri yang turun tangan, kecuali kerusakan berat pada mesin atau kaki-kaki saya serahkan ke bengkel," sambut Martin.

Selain itu soal konsumsi bahan bakar juga menjadi salah satu pertimbangan.

Butuh waktu beradaptasi dengan kendaraan 4 wheel drive yang ia miliki pertama kali semasa hidupnya sejak November 2009.

(BACA JUGA: Ini Alasan Akomodasi Audi Q5 Cukup Lega Di Kelasnya)

Box alumunium yang bertengger diatas roofrack ia beli di India

"Sejak itu saya merasa hobi saya mulai gila," imbuhnya sembari tertawa.

Bahkan Martin sempat kursus demi mengenali kendaraannya lebih dalam.

"Saya kursus off-road driving lesson selama 3 hari mulai dari belajar winching, kapan menggunakan low gear, cara memegang kemudi yang benar dan tentunya mengenali karakter dan sejauh mana kemampuan Land Rover,"cerita Martin.

Hasratnya berpetualang mulai dari trip-trip pendek, dari situ Martin menjadi semakin paham betul apa yang menjadi kebutuhannya untuk mendukung perjalanannya.

(BACA JUGA: Saat Terlibat Kecelakaan, Ini Yang Dilakukan Sesuai Undang-undang)

Winch dengan tipe Warn 6000 tetap wajib ia kenakan

Kondisi kendaraan sangat standar dari pemilik sebelumnya.

Sedikit demi sedikit, Martin memulai proses modifikasi.

"Semua perlengkapan saya beli satu persatu sesuai apa yang saya butuhkan dimulai dengan winch, rock slider, jok saya ganti, sand ladder, snorkle kemudian roofrack dan tambahan lampu hingga seperti sekarang ini," jelas pria kelahiran Jerman yang gemar taekwondo ini.

Tahun 2013 hobi yang kian menggila ini dilanjutkan dengan overland mengelilingi negara diseputaran Laut Hitam seperti Turki, Georgia, Armenia, Rusia, Ukraine dan kembali ke Jerman selama 76 hari seorang diri.

(BACA JUGA: Begini Harusnya Membersihkan Karpet Mobil Bahan Karet)

Sticker negara yang sudah dilawati

Rupanya keinginan Martin tak puas sampai disitu, Maret 2016 kembali melakukan hal gila overland dari Jerman ke Indonesia hingga detik ini berada di Yogyakarta.

Hampir 2 tahun sudah perjalanan yang ia tempuh.

"Saya melewati beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Timor Leste, Brunei, Malaysia lalu saya masuk lewat Entikong, Pontianak. Dilanjutkan ke Sulawesi, Flores dan sekarang di Jogja sudah 3 minggu", ujar Martin.

Ternyata Martin pernah berkunjung ke Indonesia bersama keluarganya saat kecil.

(BACA JUGA: Tips Modifikasi Kopling Suzuki Jimny Buat Off-Road)

Kabin belakang dibongkar habis dan digantikan dengan kasur

"Sekitar 20-25 tahun yang lalu pernah ke Bali tapi tentunya kesan dan pengalaman yang saya dapat sekarang tentu beda saat saya masih kecil,". Martin mengaku sangat bangga dan kagum bisa sampai Indonesia yang dikenal dengan negara kepulauan.

"Setiap pulau yang sudah saya kunjungi terasa seperti dinegara lain bukan seperti di Indonesia,".

Saat ditanya soal negara mana yang paling berkesan selama perjalanannya, tetiba ia menunjukkan raut wajah kebingungan sambil coba menjawab.

"Hmmm..semuanya berkesan, rasanya tak adil membandingkan negara satu dengan yang lain karena tiap negara memiliki keunikannya tersendiri," jawab Martin

Tunggu lagi cerita selanjutnya ya.