Suzuki Jimny Adventure Putar Haluan Ke Speed Off-Road

Indra Aditya - Kamis, 15 Februari 2018 | 17:37 WIB

Putar haluan dari adventure jadi speed off-road (Indra Aditya - )

JIP.CO.ID - Umumnya banteng (sapi jantan-red) pembajak sawah tidak digunakan untuk karapan sapi.

Tradisi balap sapi yang ada di Madura ini menseleksi sapi secara khusus.

Di sini, sapi secara pasangan diadu melawan pasangan sapi lainnya.

Kisah diatas cocok untuk menggambarkan Suzuki Jimny milik Deby Saputra.

Awal mula memang Suzuki Jimny ini dibangun oleh pemilik sebelumnya untuk kebutuhan off-road, spesifikasi cenderung pada adventure.

(BACA JUGA: Video Range Rover Sport )

Mesin G15A yang kerap digunakan pada Suzuki Futura

Ban besar untuk ukuran Jimny pun dipasangkan, begitu juga dengan alat penunjang untuk kebutuhan adventure, seperti winch contohnya.

Maklumlah, hobi adventure off-road harus terpenuhi dengan Jimny kesayangan.

Akhirnya Deby tertarik dengan sosok banteng (Jimny-red) setelah berjumpa sebelumnya.

Karena cukup dekat dengan pemilik sebelumnya, akhirnya Jimny kesayangan pun dilepas ke Deby.

Namun, jiwa Deby cenderung pada kecepatan, tapi masih berbau tanah.

(BACA JUGA: Bagaimana Jadinya Jeep Wrangler Pakai Mesin Corvette?)

Gardan bawaan SJ410 diperkuat konstruksi rumah gardannya

Alhasil banteng harus beradaptasi di habitat baru.

Dari yang tadinya digunakan untuk adventure off-road, kini kompetisi balap speed off-road.

Ternyata rombakan untuk kebutuhan speed off-road tidak banyak.

Bahkan sosok banteng milik Deby tidak jauh berbeda dari tampilan jip adventure sebelumnya.

Seperti bumper yang dipakai waktu adventure off-road, masih terpasang saat berlaga di trek speed off-road.

(BACA JUGA: Cara Mengetahui Kondisi Kelistrikan Mobil Dengan Voltmeter)

Masih tersisa roller winch

Kencang, hal utama yang dibutuhkan.

Mesin bawaan Jimny tentu susah meladeni hasrat Deby, mesin G15A yang kerap digunakan pada Suzuki Futura mengambil alih.

Tentu mesin ini tidak banyak penyesuain di ruang mesin, jalur udara masuk dan gas buang diporting dan polish.

Sektor suspensi pun sangat menunjang kendaraan kencang.

Suspensi banteng disesuaikan dengan kebutuhan speed off-road.

(BACA JUGA: Mengapa Honda Indonesia Enggan Menjual CR-V Diesel?)

Sokbreker merek Race Runner

Meredam bobot Jimny terbang di trek, Deby menggunakan sokbreker Race Runner dengan travel 8” depan dan 10” di belakang.

Agar bantingan lebih nyaman, per Jimny SJ410 (depan) dan Suzuki Futura (belakang) dipasang, tentu setelah sebelumnya disesuaikan.

Gardan bawaan SJ410 diperkuat konstruksi rumah gardannya.

Jadi lebih siap untuk berlaga di event kompetisi.

Agar akselerasi lebih ganas, final gear milik Suzuki LJ80 atau Jangkrik diaplikasikan.

(BACA JUGA: Begini Cara Mudah Dan Praktis Bersihkan Pelek Mobil)

Pelek merek Glorvic ukuran 15”

Frame kaca pada pintu sudah tidak ada.

Tujuannya menghindari cidera akibat kaca pecah saat dipakai kompetisi.

Toh, penggunaan kaca biasanya digantikan oleh safety net.

Bumper bullbar ciri khas jip adventure masih digunakan, tapi masih ada roller winch.

Tenang, winch sudah pasti dicopot untuk balap di speed off-road.

(BACA JUGA: Punya Torsi Lebih Besar Dari Rival, Begini Rasa Honda BR-V Di Tanjakan)

Masih banyak benda peninggalan adventure off-road

Pelek merek Glorvic ukuran 15” ini siap dibalut dua set ban.

Deby sengaja menyiapkan dua set ban, Savero Komodo MT dan Savero Komodo Extreme.

Ia tinggal menyesuaikan dengan kondisi trek.

Nah, banteng milik Deby sudah mengalami penyesuaian untuk speed off-road.

Tinggal Deby yang membiasakan diri menunggang si banteng.

Artikel ini sudah pernah tayang sebelumnya di Inside Jimny Vol 6.