JIP.CO.ID – Standar SAE (Society of American Engineering) digunakan untuk mengukur tingkat kekentalan pelumas alias oli mobil.
Tingkat kekentalan atau angka viskositas ini ditunjukkan dalam bentuk angka.
Makin kecil angka, berarti makin encer pelumas.
Dalam industri pelumas, dikenal dua tingkat kekentalan.
Pertama, kekentalan tunggal (monograde), misalnya SAE 40.
Kedua, kekentalan banyak (multigrade], contohnya adalah 20W-50 atau 10W-50.
(BACA JUGA: Jeep YJ Dan XJ Semakin Menyatukan Cinta Mereka)
Pelumas monograde hanya memiliki satu tingkat kekentalan.
Jenis ini hanya memiliki rentang yang sempit terhadap perubahan suhu.
Berbeda dengan pelumas multigrade yang memiliki rentang kekentalan luas terhadap perubahan suhu.
Contohnya oli dengan SAE 5W-30 itu berarti oli memiliki kekentalan 5 pada temperatur dingin di musim dingin (Winter), dan kekentalan 30 pada temperatur 100 derajat Celcius.
Jadi dibanding pelumas monograde, jenis multigrade memiliki sifat yang fleksibel dalam mempertahankan kinerja pada berbagai tingkatan suhu.
(BACA JUGA: Suzuki Jimny JB32 Yang Mengejar Kasta Tertinggi)
Oleh karena itu, pelumas ini cocok digunakan semua jenis mesin.
Kemajuan teknologi mampu menghasilkan pelumas dengan kekentalan makin rendah.
Pelumas dengan angka viskositas kecil atau beken disebut oli encer, cocok digunakan mesin zaman now yang memiliki komponen lebih banyak, celah antar komponen rapat, dan lubang saluran oli halus.
Karena encer, oli lebih cepat mengalir dan tidak banyak merintangi gerakan komponen mesin.
Contohnya adalah oli dengan angka viskositas SAE 10W-40, 10W-30, 5W-30, dan 15W-30.