JIP.CO.ID – Saat ini salah satu jenis transmisi yang mulai banyak dipakai pabrikan adalah Continuously Variable Transmission (CVT).
Transmisi CVT terdiri dari dua buah puli (drive pulley/puli penggerak dan driven pulley/puli digerakan) yang dihubungkan oleh sabuk besi.
Kedua sisi masing-masing puli bisa bergerak ke kanan atau ke kiri sehingga lebar kedua puli bisa berubah (melebar atau menyempit).
Perubahan tersebut otomatis mengubah diameter sabuk di kedua puli.
(BACA JUGA: Suzuki Jimny Si Kecil-kecil Cabe Rawit)
Mekanisme inilah yang membuat transmisi CVT memiliki rasio gigi luas.
Sistem kerja ini membuat transmisi CVT memakai oli atau pelumas yang dirancang khusus untuknya.
Oli transmisi CVT biasanya diberi nama atau kode CVT-F alias CVT Fluid.
Contohnya ATV-CVT untuk Toyota Yaris dan CVT-F untuk Honda Mobilio.
Jangan sampai salah memakai oli karena bisa menyebabkan kerusakan pada transmisi CVT Anda.
(BACA JUGA: Wujud Sama, Beda Fungsi (Tree Trunk Protector))
Untuk penggantian oli umumnya rekomendasi pabrikan setiap 40.000 km atau setiap 2 tahun sekali.
Kebutuhan oli transmisi CVT setiap kali penggantian sekitar 3,5-4 liter.
Harga oli transmisi CVT sekitar Rp 350.000-450.000 (4 liter).