Jimny V3 dengan ciri atap semi hi-roof dan dasbor menggunakan model plastik.
Desain pintu baru ini menjadi standar semua Jimny yang dipasarkan di seantero dunia.
(BACA JUGA: Tanpa Air Scoop, Pertanda Toyota Hilux Tidak Pakai Turbo Lagi?)
Bahkan lebih lanjut, tetap dipergunakan hingga era JA12/22 dan JB32 yang merupakan juru kunci Gen II.
Khusus pada pasar Jepang dan beberapa negara Eropa dan Amerika, kaca belakang mendapat sentuhan fasilitas baru, berupa defogger alias penghilang embun.
Bagian dalam pun mendapat penambahan lapisan trim plastik.
Lain Jepang, lain pula Indonesia.
Keberadaan pintu dengan desain seperti ini di tanah air berakhir pada tahun 1988 dengan diperkenalkannya Katana dengan atap Hi roof.
(BACA JUGA: Nissan Juke Bersolek, Bikin Tambah Gaya)
Sebagai gantinya, desain alur dimodifikasi menjadi lebih lebar dan alurnya tidak tersambung utuh, alur terhenti di bawah hanger ban serep.
Sekali lagi, konon desain baru ini merupakan penyempurnaan dari yang lama, yang alurnya tidak simetris antara kiri dan kanan.
Desain baru ala Indonesia ini memiliki penempatan alur yang sama persis antara kiri dan kanan, sehingga dari segi estetika dinilai lebih baik.
Perlu dibanggakan bahwa desain ini hanya ada di Indonesia dan dapat dikatakan inovasi yang dilakukan membuahkan hasil.