JIP.CO.ID - ECU (Electronic Control Unit) lahir sejak mobil mulai memakai sistem bahan bakar injeksi (Electronic Fuel Injection) awal decade 1990-an.
ECU adalah nyawa pada sistem injeksi di mobil.
Kini peran ECU di mobil semakin penting, ia ibarat otak yang menjalankan seluruh sistem di mobil.
Mulai dari pengaturan kinerja mesin, transmisi, suspensi sampai perangkat kenyamanan berkendara seperti AC.
Tak heran, ECU pun sekarang menjadi sasaran modifikasi untuk mengoptimalkan performa mesin, baik membuatnya lebih kencang atau lebih hemat.
(BACA JUGA: Toyota Hilux Mengalahkan Compact Hatchback Dalam Hal Kepraktisan)
Caranya dengan memanipulasi data ke ECU agar sesuai kondisi yang diinginkan pemilik mobil.
Untuk melakukan ini ada beberapa cara yang aplikasinya lebih sulit dari membohongi pacar Anda.
"Untuk upgrade komputer mobil umumnya ada 3 pilihan, yaitu remapping, pasang piggyback, dan ganti stand alone engine management system," terang Teddy dari Rev Engineering, Kedoya, Jakarta Barat.
Remapping ECU merupakan proses program ulang data atau map yang ada pada ECU standar agar dapat sesuai dengan modifikasi yang ada pada mesin.
Piggyback merupakan sebuah modul yang berfungsi untuk memanipulasi data-data dari ECU ke mesin.
(BACA JUGA: Ini Sebabnya Bearing Roda Mobil Off-Road Lebih Cepat Rusak)
Stand alone engine management system merupakan ECU aftermarket yang dapat diprogram sendiri oleh tuner.
Oh ya, sebenarnya masih ada opsi lain untuk memodifikasi ECU mobil Anda, yaitu dengan cara rechipping alias mengganti chip ECU bawaan pabrik dengan produk aftermarket.
"Sebenarnya banyak pilihan upgrade performa ECU, mana yang dipilih itu tergantung dari kebutuhan konsumen," lanjut Teddy.
Pasalnya, setiap pilihan upgrade ECU ini memiliki keunggulan serta kekurangan masing-masing.