JIP.CO.ID – Walau diisi dengan penumpang penuh, bantingan suspensi Toyota Rush terasa hingga ke kabin.
Salah satu alasannya, agar handling-nya tetap stabil karena ground clearence yang dibuat tinggi 220 mm.
Selain set suspensi yang keras, ada juga penambahan stabilizer yang membuatnya tetap stabil.
Misalnya di bagian depan, belakang sampai sasis bagian tengah juga terdapat under brace yang bikin sasis kian rigid.
(BACA JUGA: Merasakan Pengalaman Menjadi James Bond Di Gunung Salju)
Tapi apakah pengaruh terhadap kesenangan berkendaranya?
Sayangnya meski bantingan suspensi yang terasa kurang lembut, body roll masih tetap terasa.
Ketika dipacu di jalan bebas hambatan memang cukup stabil, tapi tidak ketika diajak manuver cepat.
Bagaimanapun, Rush sebuah SUV yang memang diperuntukkan bukan untuk manuver cepat.
(BACA JUGA: 5 Berita BMW X3 Pilihan JIP.CO.ID)
Lalu fun to drive juga pengaruh dari posisi duduk, lagi-lagi Rush kurang mengakomodir posisi duduk yang menyenangkan.
Posisinya tinggi, pengemudi dibuat seakan duduk di bangku, tidak berselonjor layaknya Honda BR-V.
Respons mesin juga faktanya tidak terlalu istimewa, tidak heran dengan tenaga yang lebih kecil catatan waktu 0-100 km/jam lebih pelan dibanding generasi sebelumnya.
Sama halnya dengan BR-V sebagai rival terdekatnya.