Pilih Pakai Octane Booster Atau Bensin Beroktan Tinggi?

Indra Aditya - Senin, 16 April 2018 | 17:31 WIB

Foto ilustrasi Pengisian Bahan Bakar di SPBU (Indra Aditya - )

JIP.CO.ID – Untuk meningkatkan oktan, mencampur octane booster dengan bahan bakar bisa menjadi alternatif.

Umumnya octane booster berbentuk tablet atau cairan yang penggunaannya dicampur dengan bahan bakar di dalam tangki mobil.

Untuk mencampurkannya ada takaran yang tercantum dalam label produk octane booster.

Namun, apakah menggunakan bahan bakar oktan rendah ditambah octane booster lebih murah daripada memakai bensin beroktan tinggi?

Yuk, kita hitung sama-sama dalam sebuah simulasi perhitungan di atas kertas yang sederhana.

(BACA JUGA: Ganti Lampu Mazda CX-5 Lama Jadi Versi Facelift, Modalnya Rp 7 Jutaan!)

Foto ilustrasi octane booster

Dalam simulasi perhitungan ini akan dibandingkan biaya beli bahan bakar Premium yang memiliki RON (Research Octane Number) 88 dan ditambah octane booster dengan biaya beli Pertamina Pertalite RON 90.

Harga bahan bakar Premium Rp 6.550/liter sedang harga Pertalite Rp 7.600/liter (Harga per Maret 2018 di Jakarta).

Untuk contoh octane booster-nya dipilih merek STP berukuran 155 ml dengan harga Rp 50.000.

Dari petunjuk pemakaian di labelnya, satu botol octane booster STP 155 ml ini bisa dicampur dengan 40-60 liter bahan bakar.

Buat memudahkan penghitungan simulasi ini 1 botol octane booster tersebut dicampurkan dengan 40 liter bahan bakar saja.

(BACA JUGA: Karpet Mobil First Class Luncurkan Varian Murah)

Untuk membeli 40 liter Premium RON 88 memerlukan biaya Rp 262.000 ditambah Rp 50.000 untuk octane booster, jadi totalnya Rp 312.000.

Nah, untuk membeli 40 liter Pertalite RON 90 biaya yang dikeluarkan adalah Rp 304.000.

Artinya membeli Pertalite dengan RON 90 lebih murah Rp 8.000 dibanding membeli Premium RON 88 plus octane booster.

Jadi Anda pilih opsi yang mana?