Sistem ini meniadakan peran kabel gas, sehingga pergerakan throttle atau sering disebut skep menjadi tidak terlalu responsif.
Saat pedal gas diinjak penuh, sebuah potensiometer di pedal akan memproses melalui ECU lalu meneruskannya untuk menggerakan throttle.
Jadi besar bukaan throttle bukan semata-mata berdasarkan injakan di pedal, melainkan kebutuhan udara di mesin.
3. Close Loop
Ini merupakan langkah produsen mobil untuk memperoleh efisiensi bahan bakar terbaik.
Dengan menempatkan sensor di exhaust manifold membuat jumlah kandungan oksigen setelah pembakaran dapat terdeteksi.
Hal ini berfungsi untuk menentukan campuran bahan bakar dengan udara ketika sensor menangkap kejanggalan.
Alhasil, campuran bahan bakar akan selalu berada dalam batas ideal sehingga efisiensi mesin menjadi jauh lebih baik.
(BACA JUGA: Mengenal Suspensi Dan Gardan Suzuki Jimny Gen I-III)
4. Distributorless
Sistem pengapian tanpa distributor membuat akurasi waktu pengapian di ruang bakar semakin baik.
Hambatan pada kabel busi dan distributor ditiadakan.
Efeknya, pembakaran tiap silinder semakin akurat dan berdampak pada pembakaran sempurna untuk menghasilkan daya ledak optimum.
5. Direct Injection
Meletakan posisi injektor dalam ruang bakar dapat meminimalkan bahan bakar yang terbuang percuma.
Dengan jumlah bahan bakar akurat, menjadikan mesin bekerja lebih efisien.