Begini Cara Hi-Pinoin Axle Bekerja

Indra Aditya - Rabu, 25 April 2018 | 21:08 WIB

Mendorong lebih ringan dari pada menarik (Indra Aditya - )

”Hal ini disebabkan oleh letak gardan belakang, di mana gardan low pinion berputar berlawanan arah dengan hi-pinion, sehingga asas kerja yang dipergunakan seperti halnya hi-pinion yakni mendorong. Sehingga gardan hi-pinion tidak ideal digunakan pada gardan belakang,” lanjutnya.

Keunggulan lain dari gardan hi-pinion adalah sudut kopel terjaga, tidak terlalu miring.

Crossjoint dan kopel jadi lebih aman karena kemiringannya tidak ekstrem jika dibandingkan dengan low-pinion.

“Karena posisinya di atas, maka sudut kemiringan kopel menjadi lebih kecil dibandingkan dengan jenis low-pinion. Sehingga saat kaki-kaki kendaraan sedang melakukan artikulasi, sudut kopelnya tidak terlalu ekstrem,” imbuh Dadi.

(BACA JUGA: Ada Baret Halus Di Kaca Mobil? Tenang, Bisa Hilang Kok!)

Akan tetapi, gardan hi-pinion ini memiliki kekurangan, yakni penggunaan oli gardan yang lebih banyak jika dibandingkan low-pinion.

Tentu pembandingnya dengan gardan setipe seperti halnya Dana 30 yang dipergunakan Jeep, semisal CJ-7 dengan YJ Wrangler.

Kondisi ini disebabkan oleh posisi bonggol pinionnya yang berada di atas.

“Kapasitas oli yang lebih banyak tersebut untuk mencukupi kebutuhan pelumasan,” tutup Dadi.