Jip.co.id - Oli mesin diesel dan bensin sebenarnya memiliki fungsi dan tugas yang sama yaitu melumasi mesin.
Tapi tetap ada perbedaannya, antara oli mesin diesel dengan oli mesin bensin.
Perbedaan mendasar antara oli mesin diesel dengan oli mesin bensin, pada viskositas dan kandungan detergennya.
"Oli diesel memiliki viskositas yang lebih kental dan kandungan detergen yang lebih banyak dari oli bensin," ucap Deni Suhendar, Service Consultant Mitsubishi Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Deni pun mengungkapkan, oli diesel perlu viskositas kental dan kandungan detergen yang banyak karena ia harus mampu bertahan saat suhu mesin tinggi.
(BACA JUGA: Modifikasi Jeep Wrangler JK Yang Dilapis Serat Karbon)
Selain itu, oli diesel juga harus mampu menahan deposit dari pembakaran solar yang lebih banyak mengandung parafin dan sulfur.
"Kalau mobil bermesin diesel, dipaksa untuk memakai oli bensin, maka itu dapat membuat mesin diesel cepat jebol, karena oli bensin tak kuat menghadapi cara kerja dan hasil pembakaran di ruang mesin diesel," papar Deni.
Selain pada label merek, untuk mengetahui oli diesel bisa dilihat kode API (American Petroleum Institute) pada kemasan.
Pada oli diesel kode API-nya dimulai dengan huruf "C" (Compression) dan diikuti satu huruf lagi.
(BACA JUGA: Si Mungil Jeep Renegade Bergaya Comanche)
Semakin tinggi huruf kedua, misalnya CF, CG, CH akan semakin baik.
Namun beberapa produsen oli, ada yang membuat oli bisa dipakai oleh mesin diesel atau bensin sekaligus.
Oli tersebut punya dua ciri khas kode, misalnya SH/CD, SL/CF, atau CF/SJ.
Jika kode seperti itu ada pada kemasan, berarti oli dapat dipakai oleh mesin bensin atau diesel.
Namun, pastikan apakah oli tersebut sesuai dengan spesifikasi atau rekomendasi pabrikan.