Jip.co.id - Sebagai lini flagship, Datsun Cross diklaim memiliki kenyamanan yang lebih baik dari saudara-saudaranya di kelas LCGC (Low Cost Green Car).
Dengan rentang harga Rp 161-174 juta, apakah benar Cross lebih nyaman?
Saat kami masuk ke dalam kabin Cross dan duduk di atas joknya, kesan nyaman pun langsung hadir dari konstruksi jok dengan busa tebal yang terasa empuk.
(BACA JUGA: Berangkat Mudik Lebaran Malam Hari, Ini Plus Dan Minusnya)
Sayangnya, setir Cross masih belum dilengkapi pengaturan tilt dan teleskopik yang menyulitkan pengaturan posisi berkendara ideal.
Padahal, cover kolom lingkar kemudi sudah ada tempat untuk tuas tilt steering.
Rasanya headrest tersebut kurang nyaman bagi penumpang bertinggi badan lebih dari 170 cm, sulit bagi mereka untuk bersandar dengan konstruksi jok tersebut.
Bahkan di jok baris ketiga, tidak disediakan headrest sama sekali, konfigurasi penumpang Cross memang disebut 5+2 alias bukan 7 seater sejati.
Selain dua kategori penumpang di atas, sulit untuk duduk dengan nyaman di jok baris ketiga.
(BACA JUGA: Modifikasi The Koneng, Suzuki Jimny SJ410 1985)
Saat kami mengendarai Datsun Cross, bantingan suspensi mobil ini masih bisa memberikan kenyamanan meski terasa cukup rigid.
Lebih lanjut, meski ground clearance mobil ini cukup tinggi (200 mm), gejala limbung terasa sangat minim karena set suspensi yang rigid tersebut.
Bicara soal kesenyapan kabin, Datsun Cross mengusung konsep Cabin Quietness sebagai salah satu keunggulan.
Saat mesin idle dan AC dinyalakan, Cross mencatat angka 43,6 dB pada pengetesan dengan dB meter.
Sedangkan saat AC dimatikan, layar di dB meter memperlihatkan angka 31,3 dB.
Lonjakan kebisingan lebih dari 10 dB tersebut menandakan deruman kompresor AC cukup jelas terdengar di kabin.
Dan ketika mengendarai Cross di kecepatan 60 km/jam, mobil ini mencatat angka 67,3 dB.