Jip.co.id - Pabrikan telah memberi rekomendasi menimum oktan bahan bakar yang wajib dikonsumsi sebuah mobil.
Anda wajib mematuhi saran pabrikan tersebut karena alasan ini.
Mesin modern saat ini telah dilengkapi dengan sensor knocking.
Namun, perangkat ini pun tetap memiliki batas toleransi saat bekerja.
Jadi bila kualitas bahan bakar terlalu buruk pun, gejala knocking tak dapat dihindari.
(BACA JUGA: Buat Yang Belum Paham, Ini Bedanya Timing Belt Dan Timing Chain)
Walau begitu, sesungguhnya peranti ini berfungsi untuk menggantikan peran mekanik dalam mengatur waktu pengapian ketika terjadi penurunan kualitas bahan bakar.
Dengan kata lain, waktu pengapian akan langsung disesuaikan dengan kualitas bahan bakar seperti penggantian dari penggunaan bahan bakar oktan tinggi ke oktan rendah atau sebaliknya.
Penurunan angka oktan akan berdampak pula pada penurunan performa kendaraan.
Waktu pengapian yang lebih lamban membuat anda perlu menekan pedal gas lebih dalam.
Efeknya, konsumsi bahan bakar pun menjadi lebih boros.
(BACA JUGA: Tekanan Angin Ban, Hal Kecil yang Pengaruhi Performa Mobil)
Untuk itu selalu patuhi rekomendasi penggunaan jenis bahan bakar dari pabrikan agar mesin dapat bekerja optimal.
Anda bisa menanyakan ke bengkel resmi, melihat di buku panduan pemilik atau di tutup lubang pengisian bahan bakar.
Oh ya, hindari penggunaan octane booster yang mengandung timbal agar tidak merusak catalytic converter.