Tugasnya menggantikan tentara Amerika untuk memulihkan kondisi Jepang, sembari memantau negeri ini tetap mematuhi perjanjian perang.
Selain itu Amerika Serikat juga mengizinkan Jepang untuk membuat kendaraan pendukung NPRF.
Bahkan Amerika Serikat sampai memberikan blue print Jeep Willys untuk dijadikan contoh produksi.
Toyota yang sedang kesulitan langsung menyambut kesempatan emas ini.
(BACA JUGA: Ini Jurusnya, Toyota Rush dan Daihatsu Terios Makin Gagah)
Dengan modal sasis truk SB 1 ton, dibuatlah prototipe jip Toyota pertama bernama AK10.
Prototipe ini benar-benar mengikuti desain Jeep Willys.
Dengan panjang 3.390 mm, wheel base 2.300 mm, berat 1.100 kg, AK10 ini memakai mesin bensin 4 langkah tipe B, OHV, 4 silinder, 2.258 cc.
Penggunaan sasis truk ini salah satu faktor yang membuat AK10 tangguh dan tahan banting.
Januari 1951, keluarlah prototipe penyempurnaan bernama Toyota Jeep BJ.
Huruf B mewakili tipe mesin yang digunakan, yakni mesin bensin tipe B 3.386 cc, pendingin air, 6 silinder sebaris.
Sedangkan huruf J diambil dari nama Jeep.
Namun, baru pada 1953 atau 2 tahun kemudian Toyota Jeep BJ mulai diproduksi sebanyak 298 unit.
Setahun kemudian (1954) Willys yang memproduksi Jeep menggugat Toyota karena memakai nama Jeep pada Toyota Jeep BJ.
Direktur Teknologi Toyota Hanji Umehara kemudian mengganti nama jip 4x4 tersebut menjadi Toyota Land Cruiser.