Jip.co.id - Busi merupakan salah satu komponen penting pada khususnya pada bagian kelistrikan.
TIdak jarang bagian ini sering sekali dilupakan dan baru disadari ketika kita sedang mengalami masalah.
Sebelum jauh membahas mengenai perawatan, pahami dulu mengenai fungsinya.
Tugas utama dari busi adalah memercikkan bunga api yang diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah dikompresi.
Percikan dihasilkan dari voltase tinggi yang dihasilkan coil pengapian (ignition coil) terjadi diantara elektrode pusat dan ujung dari busi.
Dari percikan ini akan membakar campuran udara dan bahan bakar dalam silinder sehingga menjadi tenaga.
Meski terlihat sederhana tapi komponen pada busi cukup banyak dan beragam.
Mulai dari terminal, isolator, gasket, barrier, insulator projection, bodi, elektrode tengah dan massa.
(BACA JUGA: Mesin Mobil Baru Harus Menggunakan Oli Encer, Biar Apa Ya?)
Bentuknya kecil tapi daya kerjanya ekstra berat.
Temperatur elektrode busi ketika melakukan langkah pembakaran bisa mencapai suhu 2.000 derajat celsius.
Sedangkan saat isap, suhu langsung turun kembali, dan ini terjadi berulang-ulang dalam setiap satu siklus langkah usaha.
Nah, jadi busi pun memiliki perawatan khusus yang harus rutin dilakukan karena terdapat banyak kerak kotoran yang bisa mengganggu pembakaran.
Bahkan dalam jarak tempuh dan waktu tertentu busi bisa tutup usia dan diganti dengan model barunya.
Bila telat melakukan perawatan akibatnya cukup merepotkan, mulai dari kurang tenaga sampai mogok di tengah jalan.
Gimana, enggak mau kan mogok di jalan? Perhatikan dan rawat businya ya.